RIAUMANDIRI.CO, TEMBILAHAN - Sejak beberapa hari terakhir, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di wilayah Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Seperti di Kecamatan Kemuning, Kecamatan Tempuling, Kecamatan Kuindra, Kecamatan Gaung dan Kecamatan Enok.
Upaya pemadaman dilakukan oleh tim gabungan Satuan Tugas (Satgas TNI - POLRI) Kabupaten Inhil, Jumat (24/08/18), api sudah bisa dipadamkan. Namun tim satgas darat masih melakukan pendinginan di lokasi yang terbakar untuk memastikan benar-benar padam.
Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 0314/Inhil Letkol Inf Andrian Siregar melalui Pasi Intel Kapten Cba Justin Sid mengatakan, lahan yang terbakar dibeberapa tempat tersebut akan diawasi secara ketat.
"Pemadaman kami lakukan bersama Petugas, TNI, Polri, masyarakat peduli api (MPA) dan tim lainnya," kata Justin Sid.
Upaya pemadaman, lanjut dia, dilakukan oleh tim satgas dengan menggunakan mesin pompa air dan cara manual.
Justin menuturkan petugas cukup kesulitan untuk mematikan api, sebab lahan tersebut tidak ada titik air dan area meruoakan area gambut dengan vegetasi pakis, ilalang dan belukar, Namun sudah bisa diatasi berkat kerja keras dari tim satgas.
"Selain melakukan pendinginan di daerah yang sudah berhasil dipadamkan, kita juga melakukan pemasangan police line didaerah tersebut serta memburu pelaku pembakaran lahan tersebut untuk diproses secara hukum, imbuhnya
Tidak hanya itu, Kapten Cba Justin Sid juga menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat Inhil pada saat musim kemarau untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar.
"Memasuki musim kemarau, resiko terjadinya kebakaran hutan dan lahan cukup tinggi. Sebab itu, kami dari TNI-Polri dan masyarakat peduli api menghimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar guna mengantisipasi akan segala resiko terjadinya Karhutla, dan sesuai dengan arahan Dansatgas Karlahut Provinsi Riau, Brigjen TNI Soni Aprianto, mengatakan, bila Tertangkap tangan dan ada bukti sebagai pelaku karlahut, maka kita akan tindak tegas dan tembak di tempat pelakunya," pungkasnya.
Reporter: Herman