RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan, elektabilitas pasangan capres dan cawapres Jokowi-Ma'ruf Amin masih unggul dari Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin berada di angka 52,2 persen.
"Selisih elektabilitas kedua pasangan cukup telak mencapai dua digit," kata Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, di Jakarta, Selasa (21/8/2018).
Adjie mengatakan, pascapendaftaran resmi pasangan calon, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf kini sudah mencapai the magic number 52,2 persen atau hampir menyamai perolehan suara Jokowi pada Pilpres 2014, yaitu 53,15 persen. Sementara, elektabilitas pasangan Prabowo-Sandi sebesar 29,5 persen.
"Selisih kedua pasangan calon masih dua digit, yaitu sebesar 22,7 persen. Sedangkan, responden yang belum menentukan pilihan sebesar 18,3 persen," tuturnya.
Survei LSI Denny JA dilakukan pada 12-19 Agustus 2018 melalui face to face interview (wawancara tatap muka) menggunakan kuesioner. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan 1.200 responden dan margin of error sebesar plus-minus 2,9 persen. Survei dilaksanakan di 33 provinsi di Indonesia.
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) mengatakan, penetapan Sandiaga Uno sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) ikut meningkatkan elektabilitas Prabowo Subianto. Survei terbaru LSI menunjukkan dukungan terhadap Prabowo meningkat di segmen pemilih perempuan, pemula, dan kelompok terpelajar.
Peneliti LSI Adji Alfaraby menjelaskan, pada segmen pemilih perempuan, elektabilitas Prabowo meningkat menjadi 30 persen dari sebelumnya 25,2 persen. Sementara, pada segmen pemilih muda meningkat menjadi 39,5 persen, dari sebelumnya 34,2 persen. Sedangkan, pada pemilih kaum terpelajar meningkat menjadi 44,5 persen dari sebelumnya 37,4 persen.
Sementara itu, masuknya Ma'ruf sebagai bakal cawapres Joko Widodo (Jokowi) justru membuat elektabilitas capres pejawat itu turun. Sebelum memilih pasangan, elektabilitas Jokowi berada di posisi 53,6 persen. Namun, setelah berpasangan dengan Ma'ruf, elektabilitas pasangan tersebut turun menjadi 52,2 persen.
Adji menjelaskan, dipilihnya Ma'ruf Amin membuat suara Jokowi turun di tiga segmen pemilih. Pada segmen pemilih non-Muslim menjadi 51,5 persen dari semula 70,3 persen. Di kalangan berpendidikan setingkat sarjana atau lebih, suara Jokowi juga tergerus hingga 10,1 persen, dari 50,5 persen menjadi 40,4 persen. Sementara di kalangan pemula, elektabilitas Jokowi berkurang dari 47,1 persen menjadi 39,5 persen.