Pengamat: Belum Tentu Warga NU Pilih Jokowi-Ma'ruf

Sabtu, 18 Agustus 2018 - 17:07 WIB
Pengamat Politik UIN Jakarta Syarif Hidayatullah Gun Gun Heryanto

RIAUMANDIRI.CO,  JAKARTA - Pengamat Politik UIN Jakarta Syarif Hidayatullah Gun Gun Heryanto menuturkan, meski Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ma'ruf Amin menjadi cawapres pendamping Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2019, bukan berarti warga NU akan juga memilih pasangan tersebut. Sebab, menurutnya, basis massa NU di akar rumput tergolong cair.

"Walaupun NU ini jauh lebih bisa turut mendengarkan kiai. Lebih patron line dengan kiai," kata direktur eksekutif The Political literacy Institute ini dinukil Republika.co.id, Sabtu (18/8/2018).

Gun Gun juga mengakui, Ma'ruf memang merupakan representasi NU. Dia adalah pejabat struktural baik di NU maupun di Majelis Ulama Indonesia (MUI). 

Karena itu, secara simbolik Ma'ruf memang representasi nahdliyyin. Dalam kondisi demikian, lanjut dia, pasangan Jokowi-Ma'ruf lebih berpeluang besar mengambil basis massa nahdliyyin.

"Tentu peluang untuk mengambil basis massa nahdliyyin akan lebih besar secara probabilitas. Tapi kita tahu politik itu dinamis sekali dan Prabopwo-Sandiaga juga masih bisa melakukan persuasi di basis-basis NU," kata dia.

Di Makkah, Arab Saudi, Rais Aam PB Nahdlatul Ulama (NU) KH Ma’ruf Amin mengatakan Pengurus Besar NU akan mengerahkan seluruh anggotanya untuk pemenangan pasangan yang ada pengurus NU di dalamnya. Ia mengatakan, PBNU telah menyepakati akan mendukung siapapun pengurus NU yang terpilih jadi calon wakil presiden.

PBNU juga akan membantu sepenuhnya pengurus yang terpilih. “Termasuk bila yang dimaksud adalah rais aam sendiri,” kata Kiai Ma’ruf.

Hal itu, menurut Kiai Ma’ruf, terkait dengan salah satu tugas utama NU, yaitu ikut menjaga dan memajukan bangsa dan negara. “Karena itu, dari PBNU kesepakatannya ketika saya dipilih harus diterima sebagai pengabdian kepada negara,” kata Kiai Ma’ruf.

Editor: Rico Mardianto

Tags

Terkini

Terpopuler