RIAUMANDIRI.CO, MAKKAH - Rais Aam PB Nahdlatul Ulama (NU) KH Ma’ruf Amin buka-bukaan soal pengajuan dirinya sebagai bakal calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo di Makkah, Arab Saudi. Ia mengklaim, Pengurus Besar NU akan mengerahkan seluruh anggotanya untuk pemenangan pasangan yang ada pengurus NU di dalamnya.
“PBNU sudah sepakat akan mengerahkan kekuatannya dari seluruh daerah untuk mengerahkan seluruh warganya mendukung pasangan yang ada pengurus NU nya,” kata Kiai Ma’ruf di hadapan ratusan peserta Silaturahim NU Sedunia di Makkah, Sabtu (18/8/2018).
Ia mengatakan, PBNU telah menyepakati akan mendukung siapapun pengurus NU yang terpilih jadi calon wakil presiden. PBNU juga akan membantu sepenuhnya pengurus yang terpilih. “Termasuk bila yang dimaksud adalah rais aam sendiri,” kata Kiai Ma’ruf.
Hal itu, menurut Kiai Ma’ruf, terkait dengan salah satu tugas utama NU, yaitu ikut menjaga dan memajukan bangsa dan negara. “Karena itu, dari PBNU kesepakatannya ketika saya dipilih harus diterima sebagai pengabdian kepada negara,” kata Kiai Ma’ruf.
Ia mengakui mendengar juga keberatan-kebaratan bahwa rais aam akan berposisi di bawah presiden jika terpilih. Terkait tudingan itu, Kiai Ma’ruf mengatakan tak menyoal karena konteksnya adalah pengabdian.
“Di sini tidak ada naik turun pangkat. Tapi kalau tanggung jawab diperlukan, siapapun orangnya termasuk rais am kita berikan ke negara,” kata Kiai Ma’ruf. “Apapun resikonya saya sam’an wa taatan,” ia melanjutkan ditingkahi tepuk tangan para peserta.
Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf yang juga menghadiri acara yang sama menyatakan dukungannya pada Kiai Ma’ruf. Ia mengatakan, penunjukkan Kiai Ma’ruf punya potensi mengakhiri polarisasi di Indonesia.
“Kita akui, bahkan saat ini ada 'Cebong NU’ dan 'Kampret NU’,” kata dia. Penunjukkan Kiai Ma’ruf, menurutnya, akan jadi catatan rekonsiliasi dari perpecahan politik di kalangan masyarakat Indonesia.