RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Jumlah hotspot atau titik panas di Riau berkurang menjadi 22 titik pada Rabu (15/8/2018) petang. Jumlah ini turun drastis dibandingkan hotspot yang terpantau pada pagi harinya, yaitu sebanyak 103 titik.
Dikatakan, Kepala Seksi (Kasi) Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Marzuki, berdasarkan data yang dirilis pada Rabu pukul 16.00 WIB, terpantau sebanyak 27 hotspot di Sumatera. Jumlah itu tersebar di tiga provinsi, yaitu Sumatera Utara (Sumut) 3 titik, Kepulauan Riau (Kepri) dua titik, dan Riau 22 titik.
"Di Riau terpantau di dua kabupaten, yakni, Rohil (Rokan Hilir,red) 19 titik, dan Bengkalis tiga titik," ungkap Marzuki seraya mengatakan titik api atau dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen, ada 13 titik di Rohil.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger mengatakan, meski titik api sudah mengalami penurunan, namun tim satuan tugas (satgas) kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih terus melakukan pemadaman api. Pemadaman itu, katanya, fokus dilakukan di Rohil. L
"Full kekuatan kami turunkan saat ini. Sekarang saya sama Pak Bupati Rohil melakukan pantauan dari udara," ujar Edwar Sanger, Rabu siang.
Pemantauan itu sekaligus melihat kondisi lahan-lahan yang terbakar. Di samping itu, pemantauan dilakukan untuk mengecek titik hotspot seperti yang terpantau oleh satelit. "Saya beri penjelasan ke Pak Bupati lokasi-lokasi yang terbakar dan membandingkan dengan pantauan hotspot," lanjutnya.
Tak hanya pemantauan, empat helikopter masih terus melakukan water bombing untuk pemadaman api, yakni satu unit jenis MI-171, satu Bell 214 dan dua unit Kamov.
"Kita fokus melakukan pemadaman di lokasi. Baik pemadaman melalui udara, maupun pemadaman di darat," sebutnya.
Kepada ditanya, total luas lahan yang terbakar di Riau hingga saat ini, Edwar belum bisa menjelaskan. Sebab, pihaknya masih melakukan pendataan.
Diketahui, terhitung sejak Januari hingga 13 Agustus 2018, sudah ada 2.891,51 hektare lahan yang terbakar. Potensi meluasnya karhutla ini masih tinggi, karena curah hujan yang rendah.
Dari 2.891,51 hektare lahan yang terbakar, tersebar di 11 kabupaten/kota di Riau. Paling luas terbakar di Kabupaten Kepulauan Meranti, dengan totoal 938,31 hektare lahan yang terbakar.
Kedua, Rohil dengan luasan lahan terbakar 488,85 hektare. Ketiga, Bengkalis dengan 423 hektare lahan terbakar. Selanjutnya Dumai, 396,75 hektare yang terbakar, Indraguri Hulu (Inhu) 289,5 hektare, Siak 136,5 hektare, Pelalawan 92,5 hektare, Pekanbaru 44,6 hektare, Kampar 41 hektare, Indragiri Hilir (Inhil) 37 hektare, dan Rokan Hulu (Rohul) 3,5 hektare.
Reporter: Dodi Ferdian