RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Ada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) versus Jusuf Kalla (JK) di Pilpres 2019. Keduanya sama-sama menjadi penasihat tim pemenangan. PDIP menjamin persaingan bakal seru.
"Akan kita suguhkan kontestasi yang menarik, seru, tapi penuh persahabatan," kata Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno, Selasa (14/8/2018).
JK akan menjadi Ketua Dewan Penasihat Tim Pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin. Sedangkan SBY menjadi Penasihat Tim Pemenangan Prabowo-Sandiaga Uno. Padahal SBY-JK merupakan pasangan presiden dan wakil presiden periode 2004-2009.
"Patut kita syukuri. Karena bila benar demikian, maka kita akan menyaksikan kontestasi antarsahabat. Pak SBY dan Pak JK pernah menjadi presiden dan wapres. Jadi ini demokrasi silaturahmi," tutur Hendrawan.
Ini bukan sekadar perang bintang, tapi juga demokrasi silaturahmi. Keduanya sama-sama merupakan figur yang dihormati banyak orang, termasuk oleh PDIP. Namun ada perbedaan antara JK dan SBY yang teramati oleh Hendrawan.
"Pak JK itu solution oriented (berorientasi solusi), sedangkan Pak SBY itu cenderung concept oriented (berorientasi konsep). Namun sukses itu tak hanya satu faktor yang menentukan. Keseluruhan tim juga menentukan," kata Hendrawan.
Mengingat kedua tokoh nasional itu pernah bekerja bersama memimpin Indonesia, apakah SBY dan JK bakal saling intip strategi?
"Nggaklah. Ini kan demokrasi silaturahmi," kata Hendrawan, mencoba menerka yang akan terjadi selanjutnya.