RIAUMANDIRI.CO, SIAK KECIL- Akibat Penutupan jembatan Langkat oleh PT BOB selama kurang lebih 15 hari, panen harga buah tandan sawit (TBS) anjlok. Petani merugi dan sudah menjurus anarkis (pemukulan).
Jembatan langkat adalah urat nadi ekonomi 5 desa eks transmigrasi menuju akses jalan ibukota Siak Kecil dan Kabupaten Siak.
Terkait dengan konflik yang terjadi, PT BOB diminta untuk tidak menggunakan cara yang tidak baik dengan mangadu domba antar warga.
“Kami minta PT BOB jangan menebar konflik antar warga, selesaikan dengan bijaksana, ajak warga berunding jangan malah diadu domba,” ujar Bagus Santoso, Anggota DPRD Provinsi Riau dari Dapil Bengkalis menyikapi terjadinya aksi pemukulan antarwarga, Senin (13/8/2018).
Tiga minggu terakhir warga eks transmigrasi tegang akibat kebijakan PT BOB melarang truk angkutan melintasi jembatan. Buntutnya, terjadi pemukulan antarwarga. Kasus pemukulan ditengarai ada campur tangan PT BOB yang menggunakan cara mengadu domba antarwarga.
''Mewakili warga, saya sudah sampaikan kepada Camat Bengkalis, Kapolres Bengkalis dan PT BOB. Kita berharap persoalan ini cepat ada jalan keluarnya, jangan sampai melebar ke anarkis. Perusahaan BOB dan werga seharusnya saling mendukung,'' pintanya.
Reporter: Usman