RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Sekjen NasDem Johnny G Plate menyinggung rekam jejak Prabowo Subianto yang sempat disidang Dewan Kehormatan Perwira (DKP) atas suatu kasus. Tak terima, Gerindra mengungkit kasus korupsi yang menjerat eks Sekjen NasDem Patrice Rio Capella.
"Daripada ngurusin Pak Prabowo, kita tahu lah mantan Sekjen NasDem itu masuk penjara karena korupsi. Itu rekam jejak NasDem. Nggak relevan kalau politik itu fitnah, jelas Pak Prabowo tidak terlibat apa-apa. Dituduh dengan keji terus," kata anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra, Andre Rosiade, Ahad (12/8/2018).
Andre meminta NasDem tak memutar 'kaset rusak' dengan menyinggung sejarah sang ketum selama berdinas di satuan TNI. Dia pun menyarankan Johnny bertanya kepada Menko Polhukam Wiranto yang pada 1998 menjabat sebagai Panglima ABRI.
"Kalau bicara soal penculikan silakan tanya ke Pak Wiranto yang saat itu menjabat sebagai Panglima ABRI. Ke mana orang-orang itu yang hilang dan sampai sekarang nggak ketemu. Tolong main politik itu jangan kaset rusak diulang terus," ucapnya.
Andre menegaskan soal persidangan Dewan Kehormatan Perwira (DKP) Prabowo di masa lalu ialah tindakan inkostitusional. Dia menyebut hal itu merupakan akal-akalan Wiranto menghancurkan karier Prabowo.
"Yang jelas ini kan DKP itu adalah tindakan inkonstitusional dan ilegal yang dilakukan Pak Wiranto untuk menghancurkan karier Pak Prabowo. Selain ilegal juga tidak sesuai aturan," sebut Andre.
Sebelumnya, Johnny menanggapi pernyataan Ratna Sarumpaet yang mengkritik penunjukkan Ketum MUI KH Ma'ruf Amin sebagai cawapres Jokowi di Pilpres 2019 dengan mengungkit 'Menolak Lupa Fatwa MUI'. NasDem menyarankan Ratna juga 'menolak lupa' terhadap sejarah Prabowo Subianto selama berdinas di satuan TNI.
"Kalau melawan lupa, baiknya Ibu Ratna ngecek melawan lupa versi Pak Prabowo. Semua peristiwa-peristiwa militer dulu yang menggunakan kekuatan pada saat jadi perwira tinggi militer itu apa saja riwayatnya," kata Johnny, Sabtu (11/8).