RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo mengungkapkan alasan Ketum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), lama menjatuhkan pilihan untuk berkoalisi dengan Prabowo Subianto. Dia menyebut SBY cermat dalam mengambil keputusan.
"Ketua Umum kami orang yang sangat cermat, tidak pernah salah, tidak pernah grasak-grusuk. Nggak salah tanda tangan, karena beliau tidak mungkin tidak baca, kenapa terlambat? Bukan terlambat saya punya jadwal majelis tinggi paripurna itu memang sidangnya hari Jumat pukul 09.00 WIB pagi," kata Roy saat diskusi di Warung Daun, Jl. Cikini Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (11/8/2018).
Terkait ketidakhadiran Partai Demokrat saat Prabowo mendeklarasi Sandiaga sebagai cawapresnya, Roy menjelaskan ketidakhadiran itu dikarenakan PD tidak mau mendahului majelis tinggi paripurna (MTP).
"Perkara teman-teman sudah deklarasi di Kartanegara, kami memang ditunggu dan kami mau mengirim perwakilan, tapi kami tidak mau mendahului MTP," ungkapnya.
Sementara itu, Roy mengatakan dengan matangnya keputusan yang dibuat Demokrat tergambarkan saat mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sebab, dalam proses penyerahan berkas tersebut tidak ada satu pun dokumen partai koalisi Prabowo yang ditolak oleh panitia.
"Silakan teman-teman lihat saja di KPU kemarin siapa yang datanya paling lengkap, ketika kami di KPU itu tidak ada yang ditolak sudah lengkap, ada 5 logo cap partai maksudnya saya 4 partai pengusung satu pendukung, semuanya lengkap tidak ada yang ditolak. Kalau di sebelah kan saya dengar ada 2 yang dicoret," imbuhnya.