RIAUMANDIRI.CO, MADINAH - Dua orang Jamaah Calon Haji (JCH) Riau asal Kabupaten Indragiri Hulu yang tergabung dalam Kloter 6 Embarkasi Batam (BTH) terpaksa harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Syuhada dan Rumah Sakit Mikhat, Madinah, sejak tiga hari yang lalu.
Akibatnya kedua JCH yang juga suami istri bernama Raja dan Syamsidar ini, tidak bisa berangkat menuju Makkah bersama rombongan Kloter 6. Mereka berdua harus menjalani pelayanan kesehatan hingga lima hari ke depan.
Dokter haji Kloter 6 Riau, Nurzammi, seperti dilaporkan langsung Nurmadi, wartawan Riaumandiri.co langsung dari Madinah, menjelaskan, kedua JCH ini merupakan Kloter 4 asal Inhu. Namun karena kondisi JCH Syamsidar, istri Raja, tidak bisa diberangkatkan dengan rombongan kloter 4, dia diberangkatkan dengan kloter 6 asal Kampar dan Pekanbaru.
“Di Batam ibu Syamsidar ini juga harus dirawat karena penyakit gulanya. Dan bergabung bersama kita di Kloter 6. Sesampainya di Madinah, kondisi kaki ini ini yang terkena penyakit gula semakin parah. Dan harus dibawa ke rumah sakit, sekarang sudah dioperasi. Tapi harus dirawat selama 6 hari pasca operasi amputasi jari jempol kakinya,” jelas Nurzammi, Jumat (3/8/2018) WIB.
“Kalau suaminya pak Raja Syamsiar juga harus dirawat karena kelelahan setelah empat hari di Madinah. Pak Raja langsung kita bawa ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). Dan pihak KKHI merujuknya Ke rumah sakit, dan harus dirawat. Saat ini kondisi kedua suami istri ini sudah membaik,” tambah Dokter asal Kampar ini.
Dijelaskan Dokter Nurzammi, untuk JCH Syamsidar, sebelumnya sudah menderita penyakit gula. Dan sesuai dengan prosedur dari kesehatan Indonesia, setiap JCH yang sakit jika tidak memungkinkan berangkat ke Makkah maka harus dirawat terlebih dahulu sampai kesehatan membaik.
Terpisah petugas TKHI Ns Purnomo, yang langsung mengantar dan menjenguk kedua jamaah tersebut menjelaskan, bahwa kedua jamaah tersebut, atas nama Raja Syamsiar sudah diperbolehkan untuk diobservasi di KKHI Madinah.
“Jadi Raja Syamsiar sudah membaik dari sakit stroke, dan sudah sadar. Sedangkan istrinya masih dirawat di RSAS Mikhad Madinah. Penyembuhan pasca operasi amputasi jari kaki. Insya Allah bisa berangkat ke Makkah tapi dengan kloter yang lain,” kata Purnomo.
Lebih jauh dikatakan Purnomo, selain JCH asal Inhu, juga ada dari kabupaten/kota lainnya, termasuk dari provinsi lain yang dirawat di KHI. Namun kondisi JCH yang dibawa ke KHI tidak separah jamaah asal Inhu, yang harus dirawat ke RS.
Sementara itu, kedua JCH ini akan diberangkatkan setelah keduanya betul-betul sehat dan layak untuk berangkat ke Makkah. Dan keberangkatannya akan digabung bersama kloter lain yang dijadwalkan akan berada di Madinah dalam beberapa hari ini.
Reporter: Nurmadi