RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri diketahui mengamankan 5 orang terduga teroris di Pekanbaru pada akhir pekan kemarin. Meski begitu, Densus belum menginformasikan kepada Polda Riau, apakah terduga teroris itu tergabung dalam jaringan Jemaah Ansharut Daulah (JAD).
Dari informasi yang dihimpun, penangkapan lima terduga teroris ini dilakukan di sejumlah lokasi berbeda. Yaitu, RH diamamkan Densus saat berada di Jalan Kesehatan, Kelurahan Air Dingin, Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru.
RH ini, merupakan kelompok HR alias AR (38) dan HS alias AA (39), yang ditangkap sebagai sebagai terduga teroris di Sumatera Selatan (Sumsel) pada 14 Mei 2018 lalu. RH juga diduga ikut mengatur strategi dalam perencanaan, dan ikut berangkat ke Mako Brimob Kepala Dua Depok.
Lalu, MPA yang ditangkap di Jalan Gajus, Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru. Selain tergabung dalam jaringan terduga teroris yang ditangkap di Sumsel, dia juga ikut berangkat ke Jakarta, untuk merencanakan penyerangan Mako Brimob Kelapa Dua.
Kemudian, NSR yang ditangkap di tempat penjualan sapi dan kambing, di Jalan Hangtuah, Kelurahan Sail, Kecamatan Limapuluh, Pekanbaru. NSR, disebut tergabung dalam kelompok Jemaah Ansharut Daulah (JAD) wilayah Pekanbaru.
Selain itu, NSR juga ikut mengajak, membujuk, dan memerintahkan anggota JAD Pekanbaru untuk menyerang Mako Brimob Kelapa Dua, pascakerusuhan narapidana teroris. Namun, NSR sendiri tak ikut berangkat ke Mako Brimob itu.
Berikutnya, RS yang ditangkap di Jalan Daru-daru III, Kelurahan Pematang Kapau, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru. Dia juga adalah kelompok terduga teroris yang ditangkap di Sumsel pada medio Mei lalu. RS ini, juga ikut berangkat ke Mako Brimob Kelapa Dua.
Terakhir, ada AHD alias D. Dia ditangkap di parkiran PT PLN Rayon Simpang Tiga, Kelurahan Maharatu, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru. Selain tergabung dengan kelompok para terduga teroris, dia juga ikut mendanai keberangkatan rencana penyerangan Mako Brimob Kelapa Dua. Informasinya, dana senilai Rp7 juta untuk biaya penyerangan Mako Brimob Kelapa Dua itu berasal dari AHD alias D.
Meski kelimanya diduga kuat memiliki kaitan erat dengan rencana aksi penyerangan Mako Brimob Kelapa Dua, namun Polda Riau tidak mengetahui apakah mereka tergabung dalam kelompok radikal JAD. Meskipun dua orang terduga teroris yang ditangkap di Sumsel, yakni HR alias AR dan HS alias AA, disebut polisi mereka tergabung dalam jaringan JAD.
"Nanti kita minta info dari Densus 88," ungkap Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto, saat dikonfirmasi mengenai keterlibatan kelima terduga teroris dalam jaringan JAD, Ahad (29/7/2018).
Reporter: Dodi Ferdian