RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Jokowi telah melakukan pertemuan makan malam dengan 6 partai koalisinya, yakni PDIP, Golkar, PPP, Nasdem, PKB dan Hanura, membahas calon wakil presiden (Cawapres) yang akan diusung koalisi partai-partai itu pada Pilpres 2019, Senin (23/7/2018), di Istana Kepresidenan Bogor.
Sementara yang dihadapi rakyat saat ini adalah harga pangan meroket seperti telur dan ayam. Hal ini yang disayangkan oleh Wakil Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Gerindra Jawa Barat, Anggawira.
“Sungguh ironis di saat rakyat prihatin dimana harga telur dan ayam meroket, Jokowi sibuk mengurus kepentingannya sendiri. Yang ditunggu rakyat sekarang ini adalah kerja dan kerja,” kata Anggawira yang juga Caleg DPR RI Dapil VIII Jawa Barat (Kabupaten Indramayu, Kota dan Kabupaten Cirebon), di Jakarta (24/7/2018).
Jokowi pun, lanjut Anggawira, sepertinya tidak melakukan apa-apa di saat nilai tukar rupiah terhadap dolar menebus level Rp 14.500. Melemahnya nilai tukar rupiah ini berdampak pada inflasi terutama harga pangan.
“Sumbangan terbesar terhadap garis kemiskinan adalah pangan. Ini keadaan darurat. Jumlah orang miskin dipastikan bertambah. Mana kepedulian Jokowi?” imbuh Anggawira.
Berdasarkan data dari Pusat Informasi Pangan Strategis Nasional harga telur terus mengalami kenaikan. Harga telur rata-rata bulan Juni sebesar Rp 25.150, sedangkan bulan Juli sampai hari ini, Rabu (24/7/2018), rata-rata sebesar Rp 26.650. Dan harga telur hari ini sebesar Rp 26.450.
Begitu pula kenaikan harga terjadi pada daging ayam. Bulan Juli sampai Rabu (24/7/2018) rata-rata harga daging ayam sebesar Rp 38.550, sedangkan bulan sebelumnya rata-rata sebesar Rp 37.600. Dan harga daging ayam hari ini sebesar Rp. 41.300.