RIAUMANDIRI.CO, RENGAT - Jalan penghubung desa di kecamatan Rengat Barat Kabupaten Indragiri Hulu, Tanah Datar dan Danau Tiga, putus, Ahad (15/7/2018).
Sebelumnya, jalan tersebut sudah mengalami rusak dan longsor, namun lama kelamaan tanah penopang tebing jalan terus tergerus dan semakin parah, hingga akhirnya terputus.
Putusnya akses penghubung ini lebih dikarenakan hujan deras yang melanda daerah Inhu beberapa hari terakhir, sehingga membuat jalan penghubung dua desa tersebut longsor. Selain itu pengerjaan turap di lokasi longsor tersebut ikut terganggu.
Berdasarkan peninjauan di lokasi, bekas pasak yang dipasang sebelumnya sudah berubah posisi akibat longsoran tanah. Di lokasi itu juga tampak box culver yang masih kokoh berdiri meski tanah di sekitarnya sudah longsor.
Box culver tersebut yang berfungsi mengalirkan air Sungai Putihan. Selain itu, juga tampak sejumlah pekerja yang memasang batu untuk menyelesaikan turap Sungai Putihan.
Wakil Ketua DPRD Inhu, Sumini yang juga merupakan warga Desa Tanah Datar mengungkapkan, pengerjaan turap tersebut merupakan proyek Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Inhu tahun 2018.
Pengerjaan proyek tersebut bermaksud untuk menghalangi runtuhnya tanah di sekitar Sungai Putihan. Namun sayangnya, sebelum pengerjaan turap selesai tanah di sekitar jembatan sudah longsor.
"Belum selesai pengerjaan turap, namun tanah itu sudah longsor. Mau bagaimana lagi, kondisi alam yang tidak memungkinkan," kata Sumini ketika dikonfirmasi melalui selularnya.
Ke depannya, Sumini menyarankan agar perbaikan jalan yang longsor tersebut dimasukan ke Dana Desa tahun 2019 mendatang.
Selain itu Suroko, yang juga anggota DPRD Inhu dan warga Desa Tanah Datar mengungkapkan bahwa akibat jalan rusak tersebut akses warga menjadi terganggu. Dirinya mengaku, saat ini jalan tersebut hanya bisa dilalui sepeda motor saja.
"Kalau pakai mobil tidak bisa melintas di jalan itu, tapi kalau pakai sepeda motor masih bisa," katanya.
Sementara itu pada lokasi tersebut juga sedang dilakukan pembangunan turap. "Kita dahulukan dulu pembangunan turapnya hingga selesai, setelah itu baru dilakukan perbaikan pada jalan tersebut," tegas kepala dinas PU Inhu, Yelfidar.
Menurutnya hal ini dilakukan agar badan jalan yang ada saat ini ada penyangga, sehingga kedepannya bisa menahan lonsir dan jalan akan terlundungi serta akan bertahan lama. "Jika kita kerjakan jalannya tanpa turap, maka tidak akan bertahan lama," tambahnya.
Reporter: Eka BP