RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Provinsi Riau tahun 2018 telah berakhir, dengan memunculkan pasangan calon (paslon) Syamsuar-Edy Natar Nasution sebagai pemenang. Terhadap mereka, tetap akan mendapat pengamanan dari Polda Riau.
Sementara paslon yang kalah, Polda Riau telah menarik personel pengamanan yang dilekatkan selama proses pilkada berlangsung. Penarikan itu dilakukan usai proses rekapitulasi penghitungan suara oleh KPU Provinsi Riau.
Adapun, rekapitulasi penghitungan suara pemilihan gubernur dan wakil gubernur Riau telah dilaksanakan di Hotel Aryaduta Jalan Diponegoro, Pekanbaru, Minggu (8/7/2018) lalu.
Adapun hasil perhitungan pleno tersebut, suara terbanyak didapat oleh pasangan calon nomor urut 1, Syamsuar-Edy Nasution dengan meraih 799.289 suara atau 38,2 persen.
Selanjutnya, pasangan nomor urut 4 Arsyadjuliandi Rachman-Suyatno dengan 507.187 suara atau 24,2 persen. Kemudian pasangan calon nomor urur 3 Firdaus-Rusli Effendi dengan 416.248 suara atau 19,9 persen.
Dan terakhir pasangan calon nomor 2 Lukman Edy-Hardianto dengan 369.802 suara atau 17,7 persen. Dari hasil rekapitulasi tersebut, total suara sah adalah 2.092.526 suara, dan suara tidak sah sebanyak 53.606 suara.
Rekapitulasi penghitungan suara tersebut dipimpin langsung oleh Ketua KPU Riau, Nurhamin, duduk bersama 4 komisioner lainnya, dan Sekretaris KPU Riau.
"Kita akan surati, untuk ditarik personelnya," ujar Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto, Minggu (15/7).
Dikatakan perwira menengah Polri yang akrab disapa Narto itu, penarikan personel pengamanan yang melekat ini dilakukan karena usainya perhelatan Pilkada Riau. Selama berlangsungnya Pilkada masing-masing pasangan calon kepala daerah akan dikawal oleh personel kepolisian secara melekat.
Satu calon, baik itu calon gubernur maupun calon wakil gubernur, ada satu orang personel yang selalu melekat. Pengaman ini dilakukan secara bergantian.
Ini dilakukan guna menjaga keamanan pasangan calon. Kendati pengumuman pemenang Pilkada Riau belum dilakukan KPU, Polda Riau akan menarik personelnya yang bertugas mengamankan paslon. Penarikan dilakukan mengingat tidak adanya gejolak dan gugatan pilkada ke Mahmakah Konstitusi (MK), sehingga pengamanan tidak lagi melekat bagi Paslon.
"Bagi pasangan calon terpilih, pengamanan melekat masih tetap dilakukan," terang Narto.
Sementara itu dalam perhelatan Pilkada Riau lalu, proses tahapan pelaksanaan pesta demokrasi berlangsung aman tanpa gangguan berarti. Masing-masing calon menerima hasil dengan legowo, tanpa adanya gugatan. Bahkan, masing-masing sudah memberikan ucapan selamat kepada pasangan Syamsuar-Edi Nasution yang diusung Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Nasional Demokrat (NasDem) itu.
Reporter: Dodi Ferdian