RIAUMANDIRI.CO, BENGKALIS – Pada tahun anggaran 2018, Dinas Pertanian Bengkalis melaksanakan program strategis Pajale (Padi, Jagung dan Kedai) serta program Siwab (Sapi Induk Wajib Bunting). Program ini mendukung program pemerintah pusat untuk meningkatkan ketersediaan pangan maupun daging.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pertanian Bengkalis, H Arianto, usai senam pagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lapangan Pasir Andam Dewi, Bengkalis, Kamis (12/7/2018) kemarin.
“Padi, jagung dan kedelai adalah sebuah komoditas yang dimanfaatkan bangsa kita bukan untuk makanan pokok saja, tapi juga untuk pembuatan makanan lain. Kemudian program Siwab juga harus dilaksanakan agar kita tidak lagi mengimfor daging yang kemungkinan masuk secara ilegal, bahkan kita tidak tahu kehalalannya,” terang mantan Plt Sekda Bengkalis itu.
Diakui Arianto, untuk realisasi tanaman pangan masih rendah, berbanding terbalik dengan peternakan yang realisasinya terbaik di Riau.
“Setelah musim panen padi, baru kita bisa menanam jagung dan kedelai. Saat ini kita belum punya irigasi teknis seperti Sumbar, mereka bisa panen 2 sampai 3 kali setahun sedangkan kita 1 kali setahun itulah sebabnya kita belum bisa memenuhi target program Pajale, namun untuk program Siwab realisasi kita merupakan yang terbaik di Provinsi Riau” ungkapnya.
Dipaparkan Arianto, Target luas tanam 2018 di Kabupaten Bengkalis untuk padi seluas 5.728 Ha, hingga bulan Juli baru terealisasi 1.558 Ha, Sedangkan Jagung 521 Ha terealisasi 111,5 Ha, Kedelai 100 Ha baru terealisasi 4 Ha.
Kemudian untuk target Siwab 2018 sebanyak 1.770 ekor realisasinya di Kabupaten Bengkalis Sapi Induk Wajib Bunting berjumlah 1.415 ekor dan lahirkan 815 ekor anak sapi.
“Meski capaian program Siwab sudah terpenuhi namun kebutuhan daging masyarakat kita cukup tinggi terutama saat perayaan hari-hari besar, kita masih mendatangkan daging dari luar Bengkalis,” pungkasnya.
Reporter: Usman