RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Koalisi Umat Madani mendeklarasikan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais, sebagai calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang. Koalisi tersebut juga didukung oleh Persatuan Alumni 212.
Anggota Dewan Penasihat Persaudaraan Alumni (PA) 212 Eggi Sudjana mengatakan, deklarasi dilakukan dengan tujuan menciptakan negara yang makmur, adil, dan sejahtera berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Sebab, lanjutnya, di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini, hal tersebut belum tercapai.
"Pilihan terhadap Bapak Amien Rais, sama sekali tidak berarti tokoh oposisi lainnya tidak layak. Namun, pilihan kami ini, karena kami ingin proses penggalangan kekuatan tokoh oposisi berbasis umat dapat lebih dipermudah, guna segera terbentuknya Koalisi Keumatan, demi #2019GantiPresiden," kata Eggi yang juga merupakan perwakilan Koalisi Umat Madani di acara 'Deklarasi Meminta dan Mendukung Amien Rais sebagai Calon Presiden RI 2019' di Jakarta, Sabtu (30/6/2018).
Dengan alasan tersebut, maka dilakukan deklarasi dengan mendukung Amien Rais agar maju dalam Pilpres 2019 mendatang. "Refleksi dinamika politik itu, membangkitkan kesadaran kami, sehingga kami secara bersama-sama dengan para tokoh dan cendekiawan mengadakan deklarasi ini," katanya.
Menurutnya, satu hal yang menjadi inspirasi untuk mendukung Amien Rais tak lain karena kemenangan Mahathir Mohamad sebagai Pendana Menteri Malaysia yang didukung oleh koalisi umat Malaysia. Sebab, Mahathir yang berusia 93 tahun itu mampu menumbangkan Najib Razak selaku petahana.
"Berarti sosok Amien Rais yang masih terpaut 19 tahun di bawah usia Mahathir akan menjadi remaja untuk memimpin Koalisi keumatan Indonesia saat ini," tambahnya.
Ia menuturkan, baik situasi politik dan kondisi ekonomi yang tidak terkendali saat ini merupakan fenomena dari geo politik global, yang dapat mengancam kepunahan bangsa. Sehingga, melahirkan keprihatinan dan kekhawatiran dari berbagai tokoh nasional untuk terbebas dari fenomena tersebut.
"Tentu saja, deklarasi ini hanyalah fase awal perjalanan sejarah bangsa, untuk dapat terbebas dari kendali antek konspirasi geo politik global," katanya.
Deklarasi ini, lanjutnya, dapat menjadi barometer dari kesungguhan para tokoh oposisi untuk merubah bangsa menjadi lebih baik. "Apakah kita benar-benar ingin bersatu dengan umat dan rakyat bangsa ini, guna bersama berjuang demi NKRI? Atau hanya tenggelam dalam ego-kepentingan sempit golongan dan kelompok masing-masing?" ujarnya.
Amien Rais pernah memberikan penjelasan mengenai rencana koalisi keumatan. Usulan koalisi ini mencuat saat pertemuan Amien dengan Prabowo Subianto dan imam besar FPI Habib Rizieq Shihab di Mekkah akhir pekan lalu.
Amien mengatakan, koalisi keumatan bukan hanya bicara mengenai agama Islam dan umat Islam. Tetapi, dalam koalisi keumatan ada juga kepentingan kebangsaan.
"Jangan salah sangka dengan koalisi keumatan. Karena di balik koalisi keumatan, ada koalisi kebangsaan. Jadi keumatan dan kebangsaan itu dua sisi dari mata uang yang sama," kata Amien Rais melalui penjelasan yang direkam melalui Instagram resmi miliknya, Jumat (8/6).
Sumber : Republika