RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyebut adanya oknum apara penegak hukum yang tidak netral dalam pelaksanaan Pilkada Serentak 2018. Badan Intelijen Negara (BIN) menepis tudingan SBY tersebut.
Direktur Komunikasi dan Informasi BIN Wawan Hari Purwanto menegaskan tugas BIN untuk memastikan pelaksanaan pilkada lancar tanpa mendukung salah satu calon kepala daerah.
"Sebetulnya tidak ada perintah apapun untuk seperti itu, jadi perintahnya tegas bahwa kita netral, itu perintah pimpinan BIN, tidak ada perintah dukung ini dukung itu," kata Wawan, Minggu (24/6/2018).
Wawan mengatakan BIN memiliki peran dalam memastikan tahapan pilkada berlangsung tanpa hambatan. Masalah siapa yang nantinya menjadi pemenang dalam kontestasi, disebut Wawan, bukan menjadi urusan BIN.
"Perintahnya harus mengamankan bahwa tahapan-tahapan pemilu harus selesai on time dan kalau misalnya ada gangguan keamanan ataupun gangguan yang mengarah pada penggagalan tahapan itu harus segera ditindaklanjuti untuk supaya dikembalikan ke track-nya sehingga gangguan itu bisa ditepis," kata Wawan.
"Siapapun terpilih (dalam pilkada serentak) harus didukung," imbuh Wawan.
Sebelumnya, Sabtu (23/6/2018) SBY menyebut ada oknum aparat dari BIN, Polri, dan TNI yang tidak netral dalam Pilkada serentak 2018. Hal itu disampaikannya sebelum kampanye pasangan yang diusung Partai Demokrat di Pilgub Jawab, Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi, digelar. Dia meminta aparat netral menjelang pelaksanaan Pilkada Serentak 2018 pada 27 Juni mendatang.
Sumber: detik