RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Pemerintah Provinsi Riau kembali meninjau kesiapan pembangunan jalan tol Pekanbaru-Dumai. Untuk memastikan berapa persen kesiapan tol tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau, Wan Thamrin Hasyim langsung meninjau progres pembangunan mega-proyek itu, Jumat (22/6).
Bersama rombongan didampingi Kontraktor PT Hutama Karya, Plt Gubernur Riau melihat pengerjaan Proyek Strategis Nasional (PSN) itu di seksi I tepatnya di STA 7+900 (Minas). Untuk seksi 1 ini progres pembangunan fisik sendiri sudah mencapai 26 persen dan pembebasan lahan 82 persen. Sedangkan ruas jalan yang sudah diaspal sepanjang 22,6 meter.
Pantauan di lapangan, memang di seksi I terlihat sudah terbentuk ruas jalan tol yang sudah diaspal, hanya saja masih terputus-putus. Hal ini dikarenakan masih belum tuntasnya persoalan lahan di konsesi Chevron. Plt Gubernur Riau, Wan Thamrin Hasyim mengatakan, persoalan di seksi I hanya pembebasan lahan konsesi Chevron seluas 12 hektare.
"Kalau yang sedikit itu selesai bisa langsung lanjut ke seksi II. Tadi kita lihat sudah tembus jalan nasional Km 85 jalan lintas utara tepatnya di Minas. Nanti di sana akan ada underpass," ujar Plt Gubri.
Menurutnya, untuk persoalan lahan 12 hektare tersebut diperlukan rekomendasi Pemprov Riau, pihaknya siap membuat rekomendasi ke pusat. Untuk masalah pembebasan secara global tidak ada masalah. Apalagi jalan tol ini merupakan PSN.
"Kalau perlu rekomendasi kita siap. Masalahnya kan hanya di lahan itu, sebentar lahan itu kuasa pertambangan Chevron, hanya saja saat ini lahannya dikuasi oleh masyarakat, dan sekarang sudah diambil alih oleh Kementerian ATR/BPN,” ungkapnya.
“Tidak ada yang perlu diragukan lagi. Ini sudah ada payung hukumnya Peraturan Presiden. Kalau ini tak cepat, takutnya nanti ini tak jadi. Jangan sampai anggaran pembangunan tol pindah ke daerah lain," tambahnya.
Plt Gubernur Riau berjanji setiap bulannya akan mengecek progres pembangunan Jalan Tol Pekanbaru-Dumai. Dan ia menegaskan kepada seluruh OPD yang berhubungan dengan pembangun jalan tol agar selalu melaporkan semua persoalan yang dihadapi.
"Jelang massa jabatan saya habis saya akan lihat terus progresnya. Jangan cari-cari alasan, yang terpenting semua kendala di lapangan di laporkan dan harus diselesai persoalannya. Jadi OPD jangan diam kalau ada persoalan," tegasnya.
Mantan Bupati Rokan Hilir ini menilai belum tuntasnya persoalan lahan dikarenakan ragu-ragu mengambil tindakan.
"Kenapa di daerah padat bisa dibangun tol, kenapa di Riau belum juga jadi. Ini karena kita ragu-ragu. Jangan sampai masalah ini orang menduga gubenurnya yang lambat menjalankan amanah masyarakat mewujudkan jalan tol," tutupnya.
Untuk diketahui pembangunan tol Pekanbaru-Dumai ditargetkan selesai pada akhir tahun 2018 ini. Dan tahun 2019 sudah bisa beroperasi untuk beberapa seksi.
Reporter: Nurmadi
Editor: Nandra F Piliang