RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Ribuan warga Sunda Riau yang tergabung dalam paguyuban Mitra Sunda Riau (Misuri) hadiri Halal Bi Halal bersama Kapolda Riau bertempat di Grand Ball Room Hotel Pangeran, Jalan Jendral Sudirman Pekanbaru, Kamis (21/6/2018).
Hadir dalam kesempatan tersebut Kapolda Riau Irjen Pol Drs H Nandang, Waka Polda Brigjen Pol HE Permadi, Kabinda Riau Marsekal Pertama Rakhman Hariadi, Kajati Riau Uung Abdul Syakur, Kasrem 031 WB Kolonel Asep Nugraha, Plt Walikota Pekanbaru Ayat Cahyadi dan tamu undangan lainnya.
Di awal acara para tokoh tamu undangan disambut Ketua Paguyuban Misuri EM Surahmat dan jajaran pengurus serta sesepuh dengan kesenian Sisingaan, pencak silat Domas Cimande dan diberi kalungan bunga.
Selanjutnya rangkaian acara berlangsung meriah dari pukul 19.00 hingga pukul 22.00 WIB, diisi dengan ceramah agama dan ditutup dengan penampilan kesenian jaipong, dengung, pementasan pencak silat, dan kesenian lainnya.
Kegiatan ini merupakan yang pertama kalinya dilaksanakan Kapolda bersama Misuri dilantik menjadi Kapolda Riau pada September 2017 lalu.
Dalam sambutannya, Ketua Paguyuban Mitra Sunda Riau EM Surahmat mengatakan bahwa 1500-an warga Misuri hadir yang datang dari berbagai kabupaten/kota yang ada di Riau, seperti dari Pekanbaru, Siak, Rokan Hulu, Rokan Hilir, Kampar, Dumai, Pelalawan, Kuansing, Indragiri Hulu dan kabupaten lainnya.
"Alhamdulillah ada 1500 an warga Misuri hadir yang berasal dari kabupaten kota di Riau. Namun demikian, sesungguhnya apabila dihitung ada 400 an ribu warga Misuri di Riau" ujarnya.
Surahmat menekankan bahwa anggota Misuri adalah orang Riau yang berasal dari Jawa Barat dan Banten, bukan orang Jawa barat dan Banten yang tinggal di Riau.
"Kita ini orang Riau dari Jabar dan Banten, karena itu marilah kita junjung pepatah di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung" ujarnya lagi.
Surahmat berharap warga Misuri turut mewarnai kehidupan sosial masyarakat Riau. "Marilah kita hidup berdampingan dengan suku-suku lainnya yang ada di provinsi Riau dengan memberikan contoh yang baik" pungkasnya.
Sementara itu Kapolda Riau Irjen Pol Drs H Nandang mengatakan, "Anggota paguyuban Misuri bukan hanya orang berasal dari Jawa Barat dan Banten saja tapi bisa warga keturunan, orang yang pernah bertugas ataupun melakukan studi di Jawa Barat atau bahkan yang memiliki ketertarikan dengan Jawa Barat dan Banten".
Nandang juga mengatakan agar segenap anggota Misuri mencermati falsafah yang tercantum dalam logo organisasi paguyuban ini, yaitu silih asih, silih asah, silih asuh, yang berarti saling mengasihi, saling mengingatkan dan saling melindungi.
Lebih lanjut Kapolda juga mengatakan, selain silih asah, silih asih, silih asuh, warga Misuri harus menjunjung falsafah Siliwangi. Siliwangi merupakan raja Pajajaran. Siliwangi berasal dari kata silih wawangian yang berarti saling menjaga nama baik atau dengan kata lain tidak boleh menjelekkan suku lainnya yang ada di Provinsi Riau.***
Editor: Rico Mardianto