MEDAN (HR)- Aliansi Jurnalis Independen mengimbau para jurnalis untuk mengutamakan keamanan dan kewaspadaan dalam melaksanakan tugas jurnalistik maupun seusai bekerja. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi potensi ancaman keselamatan para jurnalis.
Koordinator Divisi Advokasi Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Medan, Agoez Perdana mengatakan, maraknya tindak kejahatan di kota Medan nampaknya tidak memandang bulu.
"Siapapun bisa menjadi korban, bahkan para jurnalis tidak luput dari ancaman baik terhadap diri maupun keselamatannya," kata Agoez, Jumat (6/3).
Ia mencontohkan, peristiwa penjambretan kamera milik fotografer Harian Analisa, Said Harahap. Kamera DSLR 5D Mark III dan lensa 16-35 mm series-L miliknya dijambret dua pemuda yang mengendarai motor Yamaha tanpa plat nomor di Jalan Ahmad Yani, tepatnya di samping gedung Lonsum, Kecamatan Medan Barat, Rabu (4/3) malam.
Saat itu korban bersama beberapa rekannya sedang melakukan pemotretan untuk foto berita di depan gedung Lonsum. Saat sedang asyik memotret, kedua pelaku yang mengendarai motor tiba-tiba langsung merampas kamera korban.
Beberapa waktu silam, jurnalis Harian SIB, Roy Simorangkir, menjadi korban perampokan 6 pelaku yang menggunakan 3 sepeda motor yang berjarak 300 meter dari rumahnya. Akibat kejadian itu, korban mengalami 7 luka tembakan air softgun di wajah dan tubuhnya. Tak hanya itu, motor Kawasaki Ninja Warrior miliknya dibawa kabur oleh pelaku. Saat itu Roy hendak pulang kerumahnya sekira pukul 02.00 WIB dinihari, seusai piket bekerja di Surat Kabar tempatnya bekerja.
“Jika ada potensi ancaman keselamatan, hindari pulang tengah malam sendirian, apalagi saat ini sedang marak terjadinya begal. Jika terpaksa pulang malam sendirian, sebaiknya jangan melewati jalanan yang sepi yang rawan tindak kejahatan,” lanjut Agoez.
AJI Medan juga meminta Kapolresta Medan, untuk dapat menggiatkan anggotanya dan personel Polsek-Polsek di Jajaran Polresta Medan untuk meningkatkan patroli di malam hari, terutama di wilayah yang rawan tindak kejahatan.(wpd/ivi)