RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Pelantikan Komjen M Iriawan jadi Pj Gubernur Jabar menuai kritik. Ketum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ikut bersuara dan PD juga mewacanakan hak angket di DPR.
SBY tiba-tiba angkat bicara di Twitter di tengah polemik pelantikan Komjen Iriawan jadi Pj Gubernur Jabar. Dia bicara soal penguasa yang melampaui batas.
"Saya perhatikan, banyak penguasa yang lampaui batas sehingga cederai keadilan dan akal sehat. Mungkin rakyat tak berdaya, tapi apa tidak takut kpd Tuhan, Allah SWT ? *SBY*," demikian cuitan SBY tersebut, Senin (18/6/2018).
Apa latar belakang SBY melempar tweet tersebut?
Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menjelaskan ada dua peristiwa politik yang menjadi alasan pernyataan SBY via Twitter itu. Pertama, soal Pilkada Jawa Timur; dan kedua, soal pelantikan Komjen Pol Iriawan sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat.
"Penunjukan Iwan Bule sebagai Pj Gubernur Jabar yang potensi melanggar UU," kata Ferdinand.
SBY menyebut 'penguasa' sebagai objek keprihatinannya. Siapa gerangan sosok atau pihak penguasa yang dimaksud SBY?
"Jadi tidak perlu ditanyakan penguasa yang mana, penguasa jelas siapa orangnya siapa partainya," ujar Ferdinand.
Polemik pelantikan Iriawan ini juga membuat Partai Demokrat mewacanakan hak angket di DPR. Menurut Demokrat, peristiwa politik di Jawa Barat itu adalah gejala kerusakan demokrasi. Ini diduga karena penguasa sewenang-wenang.
"Judul angketnya nanti biar fraksi yang atur, tapi yang jelas terkait penunjukan Iwan Bule sebagai Pj Gubernur," kata Ferdinand, menyebut sapaan akrab dari Komjen Pol Iriawan.
Sumber : Detikcom