RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Kasus kejahatan yang melibatkan anak di bawah umur, atau tepatnya mereka yang berstatus remaja alias ABG (anak baru gede) pada saat ini sungguh memprihatinkan.
Semua itu terjadi karena sebagian besar dari mereka, para remaja itu, tidak memiliki pedoman hidup islami, sehingga yang mereka pikirkan hanyalah tren dan kesenangan belaka.
"Berangkat dari kondisi ini sangat penting bagaimana mencegah generasi muda ini, masa remaja dari segala macam dampak negatif pergaulan yang kini sangat terbuka dan massif. Salah satunya adalah dengan mendidik remaja agar cinta terhadap Alquran," ujar Sekjen Masjid Istiqlal yang juga Calon Wakil Gubernur Riau H Rusli Effendi saat memperingati Nuzul Alquran di Masjid Paripurna Al-Ikhwan, Kelurahan Perhentian Marpoyan, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru.
Selain akan membangun wawasan Qurani, frame berpikir islami mereka juga akan terbangun. Dan, yang paling menarik bagi para orangtua, setiap bacaan yang mereka lakukan, berimbas pahala kebaikan bagi kedua orangtua pada setiap hurufnya. Lebih jauh dari itu, remaja yang dekat dengan Alquran, peluang menjadi anak saleh dan salehah jauh lebih terbuka.
Oleh karena itu, menjadi tantangan yang menarik sebenarnya untuk para orangtua bersungguh-sungguh menumbuhkan rasa cinta anak-anaknya dalam membaca Alqur’an, sangat baik dari belia, mendesak saat remaja dan penting mendesak saat mereka dewasa.
Pertama, mengajak anak untuk mengerti keutamaan-keutamaan dari membaca Alquran. Allah Ta’ala tidak pernah memberikan perintah, melainkan telah disiapkan balasan kebaikan-kebaikan yang luar biasa, termasuk dalam hal membaca Alquran.
"Dalam HR Tirmizi, Rasulullah bersabda, Siapa yang membaca satu huruf dari Alquran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan ‘Alif-Laam-Miim’ satu huruf akan tetapi alif satu huruf, laam satu huruf dan miim satu huruf.” ungkapnya.
Hal lain yang perlu dilakukan, disampaikan Rusli Effendi, adalah membangun kebiasaan membaca Alquran di dalam rumah. "Orangtua tentu sangat ingin anak-anaknya gemar membaca Alquran. Tetapi sangat tidak pantas jika anak diharap cinta Alquran, sementara orangtua justru tidak berusaha memberi teladan. Oleh karena itu, sejatinya tidak ada alasan untuk tidak bisa membangun budaya mulia ini. Mulai saja secara bersama-sama. Ayah, ibu, anak, semuanya membiasakan diri membaca Alquran bersama setiap lepas magrib sampai Isya," tambahnya. (rls)
Editor: Rico Mardianto