RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengajak masyarakat Indonesia, khususnya para pejabat negara untuk meneladani sosok seorang H Agus Salim, seorang diplomat yang juga ulama, menguasai 9 bahasa dan sekaligus peletak dasar-dasar diplomasi di awal Indonesia merdeka.
“Rumahnya ngontrak dan tidak punya mobil, tapi dibilang miskin oleh temannya dia marah, dia bilang belum punya uang. Dia memiliki prinsip yang sangat terkenal, jadi pemimpin adalah jalan untuk menderita”, kata Zulkifli Hasan pada peluncuran buku "Membangun Negeri Dengan Hati", karya Dr Wawan Wahyudin (Wakil Rektor UIN Banten), di Media Center DPR, Rabu (30/5/2018).
Agus Salim dijadikan sebagai sosok pembanding, karena Zulkifli Hasan melihat kondisi masyarakat yang saat ini makin hedonistik dan materialistik, seperti yang disampaikan dalam buku Membangun Negeri Dengan Hati. Kalau tidak diantisipasi, kata ketua MPR sifat hedonistik dan materialiustik itu akan merusak bangsa Indonesia.
“Setelah reformasi, semua menjadi transaksional. Menjadi anggota DPR, kepala daerah, kepala dinas hingga kepala Sekolah harus dengan uang. Ini tidak baik, kita harus kembali kepada nilai-nilai luhur peninggalan nenek moyang kita,” kata Zulkifli.
Dengan menerapkan nilai-nilai luhur, ulas Zulkifli Hasan, bangsa Indonesia akan kembali menuju kepada sistem demokrasi yang saling menghargai dan menghormati.
Reporter: Syafril Amir
Editor: Rico Mardianto