RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Calon Wakil Gubernur Riau Nomor Urut 3, Rusli Effendi mengajak umat Islam di Riau untuk menjadikan bulan suci Ramadan sebagai momentum memakmurkan masjid dengan melakukan ibadah sebagaimana tuntutan ajaran Islam dan aktivitas sosial.
"Mari kita isi Ramadan dengan shalat tarawih berjamaah dan membaca Quran di masjid dan musala. Jangan hanya di awal-awal puasa saja tapi makmurkan terus masjid hingga akhir Ramadan, bahkan di luar Ramadan," kata Rusli saat dihubungi, Kamis (17/05/2018).
Rusli mengatakan, memakmurkan masjid merupakan bagian dari syiar Islam. Memakmurkan masjid bukan hanya sekadar menjadikan masjid sebagai tempat salat saja, tetapi juga menjadikan mesjid sebagai sumber inspirasi publik dalam mengekspresikan sikap dan perilaku keberagamaan yang sejuk, toleran, dan ramah terhadap berbagai perbedaan di masyarakat.
"Di masa lalu dengan gamblang kita menyaksikan bagaimana masjid/musala menjadi magnet sosial dalam mencapai oase spiritual dan pembangunan karakter masyarakat. Anak-anak belajar mengaji dan pendidikan ahlak di masjid. Remaja-remaja berkumpul di mesjid menggelar berbagai kegiatan yang bermanfaat sesuai ajaran Islam. Ini semua dalam rangka membentuk karakter umat Islam yang sesuai dengan Alquran dan Sunnah," jelas Rusli.
Karena pentingnya peranan masjid bagi pembinaan umat inilah, maka ia dan Calon Gubernur DR Firdaus MT menempatkan program Mesjid Paripurna sebagai salah program unggulan. Selama ini, Masjid Paripurna adalah Program Pemko Pekanbaru dengan menunjuk mesjid utama di beberapa kecamatan, sebagai pusat kegiatan keagamaan, sosial, dan ekonomi rakyat. Mesjid paripurna diharapkan menjadi contoh dan model bagi masjid-masjid dibawahnya. Untuk melaksanakan kegiatannya, Masjid Peripurna mendapat dana yang dialokasikan dalam APBD Pekanbaru.
"Pak Firdaus menegaskan kepada saya bahwa program Mesjid Paripurna ini akan dilaksanakan juga di seluruh daerah di Riau jika nantinya ia terpilih sebagai Gubernur Riau," kata Rusli.
Rusli juga menyayangkan ada sebagian masjid justru menjadi sumber bersemainya paham dan sikap yang kurang ramah terhadap lingkungan. "Tentu situasi itu tidak boleh terlalu lama terjadi agar fungs-fungsi paripurnanya benar-benar nyata sebagaimana pertama kali fungsi masjid yang dibangun Nabi saat tiba di Madinah," kata pengurus inti Masjid Istiqlal Jakarta ini. (rls)