RIAUMANDIRI.CO, BANGKINANG - Memperingati hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke–23, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti ) bekerja sama dengan Badan Pengembangan dan Penelitian Daerah Provinsi Riau menggelar kegiatan bakti teknologi untuk negeri di Kabupaten Kampar.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk penanaman padi varietas inpari sidenuk dengan intensifikasi padi aerob terkendali berbasis organik (Ipad BO0. Kegiatan penanaman padi varietas inpari sidenuk dilaksanakan di Desa Pulau Tinggi Kecamatan Kampar selama dua hari, 14 - 15 Mei 2018.
Pada hari pertama, Senin (14/5/2018), digelar pelatihan terkait sistem penanaman padi varietas inpari sidenuk dengan IPAD BO. Sementara hari kedua, Selasa (15/5/2018) penanaman padi perdana di sawah Kelompok Tani Bambu Salam Desa Pulau Tinggi.
Kegiatan hari Selasa ini dihadiri Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristekdikti Dr Ir Jumaen Appe, M.Si. Hadir pada kesempatan tersebut staf ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Setda Kabupaten Kampar Dr Ir Aliman Makmur mewakili Bupati Kampar, Kepala Litbang Provinsi Riau Dra Arbaini, Kabid LPP Bappeda Kampar Yusdiyen Hadinata, S.Si, M.Si, Kasubbid Litbang Bappeda Kampar Eka Enggara, ST, MM, OPD terkait, dan tokoh masyarakat.
Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Setda Kampar Dr Ir Aliman Makmur pada kesempatan tersebut menyampaikan apresiasi kepada Kemenristekdikti karena telah memilih Kampar sebagai salah satu lokasi Bakti Teknologi untuk Negeri.
Diakui Aliman, saat ini Kampar masih belum bisa mengekspor beras. "Jangankan ekspor, untuk memenuhi kebutuhan penduduk Kampar masih belum cukup," ujarnya.
Untuk itu dengan system Varietas Inpari Sidenuk ini, diharapkan produksi beras di Kampar kedepan bisa lebih jauh meningkat. "Walaupun sejauh ini Kampar telah mengalami kenaikan produksi beberapa persen per tahun, namun kita ingin meningkat lebih jauh," ujarnya.
Sementara itu, Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristekdikti Dr Ir Jumaen Appe, M.Si dalam arahannya menyampaikan bahwa kegiatan bakti teknologi ini merupakan rangkaian Hakteknas yang jatuh pada 9 Agustus 2018 yang pelaksanaannya dipusatkan di Provinsi Riau.
Terkait padi varietas inpari sidenuk ini, dijelaskan Jumaen, varietas ini hasil dari penelitian para peneliti di Badan Tenaga Atom Nasional (Batan). Varietas padi ini selain unggul dalam produktivitas gabah, juga tahan terhadap serangan hama dan penyakit.
Kepala Batan Prof Dr Djarot Sulistio W yang juga hadir pada acara tersebut menjelaskan bahwa sidenuk merupakan pengembangkan varietas padi unggul yang tahan hama, punya produktivitas tinggi, dan rasa enak lewat teknologi radiasi.
Saat ini, Batan mempunya dua varietas padi hasil radiasi baru, yakni sidenuk dan mugibat. Inpari sidenuk dapat dipanen pada usia 110 hari serta tingkat produktivitas sidenuk sebanyak 11,36 ton per hektar.
Reporter: Herman Jhoni
Editor: Rico Mardianto