RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Kepolisian Daerah (Polda) Riau dan jajaran meningkatan pengamanan tempat ibadah dan pasca terjadinya aksi teror dan ledakan bom di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur. Pengamanan ketat juga dilakukan di markas komando (mako) kepolisian.
Demikian diungkapkan Kapolda Riau Irjen Pol Nandang, Minggu (13/5). Dikatakannya, pihaknya telah meningkatkan pengamanan di tempat ibadah dan tempat-tempat lain yang berpotensi menjadi sasaran aksi teror kelompok radikal, seperti mako kepolisian di Riau.
"Sudah pasti. Sudah pasti (peningkatan pengamanan rumah ibadah). Semuanya (diamankan). Tempat ibadah, semuanya kita tingkatkan pengamanan," ungkap Kapolda.
Langkah ini dilakukan agar kejadian serupa yang menelan korban jiwa dan luka-luka tidak terjadi di Bumi Lancang Kuning. Meski begitu, Kapolda mengatakan pihaknya belum meningkatkan status kewaspasaan, dimana sebelumnya Riau telah ditetapkan dalam status siaga satu.
"Kemarin iya (siaga satu). Tapi yang sekarang, belum (peningkatan status). Tapi situasinya kan sudah jelas," sebut Irjen Pol Nandang.
Dalam kesempatan itu, mantan Kapolda Sulawesi Barat (Sulbar) tersebut juga berharap masyarakat untuk tidak resah. Namun, masyarakat diminta untuk tetap waspada dan meningkatkan kepekaan terhadap lingkungan.
"Yang jelas, kewaspadaan dan kepekaan terhadap lingkungan itu perlu ditingkatkan. Kalau ada sesuatu yang mencurigakan, segera diinformasikan," kata Kapolda.
"Dan pengamanan lingkungan ditingkatkan termasuk diri dan lingkungan masing-masing," sambung Kapolda menegaskan.
Seperti diketahui, Minggu pagi terjadi ledakan di tiga gereja di Surabaya. Yaitu, di Gereja Santa Maria Tak Tercela Jalan Ngegel Madya, GKI Jalan Diponegoro dan Gereja Pantekosta Jalan Arjuna. Dalam tragedi iti, sejumlah orang tewas dan puluhan luka-luka, termasuk pelaku bom bunuh diri.
Reporter: Dodi Ferdian
Editor: Nandra F Piliang