RIAUMANDIRI.CO, BENGKALIS – Asia Pulp & Paper (APP Sinar Mas) bekerja sama dengan Fakultas Biologi Universitas Nasional (Unas) Jakarta melakukan penelitian kekayaan flora dan fauna Cagar Biosfer Giam Siak Kecil–Bukit Batu. Hasilnya, terdapat 189 spesies tumbuhan dari 113 famili dan 59 genus.
Penelitian mencakup pemetaan dan pengidentifikasian ulang keanekaragaman hayati, setelah kajian yang sama dilakukan Tim Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) satu dekade lalu. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan serta mengevaluasi langkah-langkah pelestarian flora dan fauna di cagar biosfer tersebut.
Penelitian dilakukan dalam bentuk kuliah kerja lapangan (KKL) di Area Inti Blok Humus, 5 – 12 Mei 2018. Areal ini merupakan salah satu kawasan penting di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil – Bukit Batu, Riau. Sekitar 40 orang peserta KKL, yang terdiri dari mahasiswa dan dosen Unas serta petugas konservasi APP Sinar Mas di sekitar Cagar Biosfer, akan secara intensif menginventarisasi keanekaragaman hayati, mengeksplorasi pengetahuan masyarakat dalam pemanfaatan sumber daya hayati tumbuhan serta mengajarkan masyarakat sekitar cagar biosfer terhadap pentingnya menjaga dan melestarikan alam.
“APP Sinar Mas sangat terbantu dengan penelitian ini. Sebagai kawasan yang ditetapkan sebagai cagar biosfer oleh Unesco sekitar 10 tahun lalu. Kegiatan inventarisasi kekayaan hayati ini menjadi penting untuk memperbaiki dan mengembangakan langkah-langkah pelestarian flora dan fauna di cagar biosfer tersebut," ujar Direktur Sustainability and Stakeholder Engagement APP Sinar Mas, Elim Sritaba, Jumat (11/5/2018).
"Hasil penelitian ini akan melengkapi penelitian LIPI yang pernah dilakukan di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu. Untuk melakukan penelitian secara mendalam di kawasan tersebut, diperlukan kerjasama dengan lembaga-lembaga terkait dalam mengumpulkan data dan merencanakan langkah selanjutnya,” sambungnya.
Hasil penelitian LIPI menunjukkan bahwa di dalam Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu terdapat setidaknya 189 spesies tumbuhan dari 113 famili dan 59 genus, diantaranya anggrek macan, meranti bunga dan durian burung. Di dalam cagar biosfer juga terlacak 46 spesies mamalia, 159 spesies burung, 30 spesies ikan, 11 spesies reptil dan 162 spesies ngengat. Beberapa spesies tersebut di antaranya adalah beruang madu, harimau sumatera, ikan arwana dan buaya muara.
Pembentukan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil – Bukit Batu, Riau, berawal dari ide APP Sinar Mas pada 2006 lalu untuk menyisihkan sebagian dari areal hutan produksi menjadi area inti cagar biosfer tersebut. Pada 2009, sidang International Coordinating Council of the Man and BiosphereUNESCO di Korea Selatan menyetujui ide APP Sinar Mas dan membentuk cagar tersebut, dengan luas area 705.271 hektar tersebut.
“Dengan diresmikannya Cagar Biosfer Giam Siak Kecil, APP Sinar Mas menjadi perusahaan swasta pertama di dunia yang menginisiasi pembangunan cagar biosfer UNESCO,” ujar Elim.
Dekan Fakultas Biologi, Universitas Nasional, Imran S. L. Tobing, mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh APP Sinar Mas. Ia meyakini kegiatan ini akan melatih mahasiswa untuk mempraktekkan ilmu yang didapat untuk dapat diaplikasikan langsung di masyarakat. Data-data yang didapat dapat dimanfaatkan APP Sinar Mas untuk merencanakan berbagai langkah konservasi di masa yang akan datang.
“Data yang diperoleh dapat digunakan sebagai pembanding antara hasil pada kondisi sebelumnya dengan hasil terbaru. Hasil data baru ini dapat dikelola sebagai upaya konservasi dalam kawasan inti maupun kawasan pemanfaatan,” tutur Imran.***
Editor: Rico Mardianto