BANGKINANG (HR)- Penyuluh agama adalah pendidik yang memberikan pencerahan keagamaan pada umat yang tidak dibatasi oleh waktu dan ruang. Karena itu, penyuluh agama harus mampu menjadi garda terdepan dalam memberikan informasi keagamaan dan mampu menjadi pendingin di setiap permasalahan yang dihadapi.
Demikian disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kampar, H Fairus, didampingi Kasi Bimbingan Masyarakat Islam, H Syafrizal Aziz, dalam arahannya saat membuka acara Pembinaan Penyuluh Agama Honorer se-Kabupaten Kampar, di aula lantai II Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kampar, Rabu (4/3).
Fairus mengatakan, setiap penyuluh adalah dai, dan penyeru kebaikan. Meski seorang penyuluh memiliki sedikit pengetahuan, itu bukan masalah. Yang terpenting mampu untuk mengamalkannya dan selalu berupaya dalam mengembangkan potensi diri. "Marilah kita menjadi penyeru agama yang produktif, efektif dan mampu meningkatkan keimanan dan amal salih kepada Allah SWT. Karena, menjadi orang penting itu baik, namun jauh lebih penting menjadi orang baik," tegasnya.
Lebih lanjut Fairus mengatakan, penyuluh Agama harus mampu meningkatkan teknik dakwah, memiliki motivasi yang tinggi yang mampu mengembangkan potensi dirinya baik secara fikir maupun dzikir, sabar menghadapi problematika kehidupan namun berupaya mencarikan solusi sebagai problem solving atau pemecah masalah.
Dalam menghadapi berbagai gejolak di masyarakat atau paham-paham atau aliran-aliran baru yang bisa meresahkan masyarakat, ini perlu di sikapi dengan menjadi pendingin suasana dan janganlah menjadi kompor. "Karena, memahami isi lebih penting dari pada wadah,“At-Thariqah ahammu minal Madah” bahwasanya metodologi itu jauh lebih penting dari pada materi," tegas Fairus.
Menyangkut dengan Perda Keagamaan, mulai dari Perda Pandai Baca Al-Qur’an, Perda Gerakan Masyarakat Magrib Mengaji (Gemar Mengaji), Perda Wajib Pendidikan Diniyah Takmiliyah Awaliyah (PDTA), dan Perda penyelenggaraan Ibadah Haji Daerah dan Biaya Transportasi Haji Kabupaten Kampar, Fairus minta untuk terus disosialisasikan di tengah-tengah masyarakat.(oni)