DUMAI (HR)-Dinas Perindustrian dan Perdagangan bersama Dinas Pasar Kota Dumai menggandeng DPRD setempat untuk memantau langsung harga di pasar pasca kenaikan BBM per 1 Maret lalu.
Kunjungan ke dua pasar tradisional di Kota Dumai, Rabu (4/3), yakni di Pasar Senggol, Jalan Sudirman dan Pasar Bunda Sri Mersing, Jalan Sultan Hasanuddin.
Anggota DPRD Dumai yang turun bersama Disperindag tersebut yakni Paruntungan Pane dari Partai Nasdem. Menurutnya, kunjungan dilakukan untuk memantau stabilitas harga, pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) awal Maret lalu. Kenaikan BBM yakni dari Rp6.600 menjadi Rp6.800.
"Kami ingin melihat kondisi harga komoditi pasar di Dumai," terang Anggota Komisi II DPRD Dumai, Paruntungan Pane, usai kunjungan lapangan.
Sementara, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Dumai, Kamaruddin usai pemantauan mengatakan, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) awal Maret lalu, mengalami kenaikan. Harga BBM naik dari Rp6.600 menjadi Rp6.800.
Namun, hal itu tidak menyebabkan adanya gejolak harga pasar di Dumai. Terbukti sejumlah komoditi bahan pokok harganya masih normal. Seperti beras Anak Daro Rp10.500, cabai Rp16.000/kg dan bawang merah Rp20.000/kg.
"Pasca kenaikan BBM, di Dumai tidak terjadi lonjakan harga. Saat kami tinjau di dua pasar tradisional, harga masih normal," tukasnya.(zul)