BINA MAJU (HR)-Plt Gubernur Riau Arysadjuliandi Rachman di hadapan Menteri Pertanian RI Dr H Andy Sulaiman mengungkapkan salah satu ancaman daerah Meranti yang sudah terjadi sejak lama adalah persoalan abrasi.
Abarasi menurut Andi setiap tahun sedikitnya telah mengurangi daratan pulau Rangsang yang nota bene adalah salah satu pulau terluar dari NKRI.
Walaupun persoalan mengatasi abrasi ini bukan bidang pertanian, namun kondisi ini layak disampaikan bukan saja kepada departemen terkait, namun juga kepada Presiden RI Joko Widodo.
Ini salah satu ancaman serius bagi kelangsungan hidup masyarakat Meranti. Selain begelut diberagai bidang ketertinggalan infrastruktur itu, daerah ini juga dihadapkan pada dilema yang tidak bisa diatasi sendiri.
Untuk itu kata Andi lagi, kehadiran pak Menteri di Pulau Rangsang Kepulauan Meranti ini akan mampu menyuarakan aspirasi dan harapan masyarakat Meranti secara khusus dan Riau pada umumnya, terkait persoalan hilangnya daratan setiap tahun akibat hebatnya abrasi yang terjadi.
Selain itu diungkapkan Andi juga terkait kekurangan bahan pangan beras di Riau saat ini. menurut Gubernur hampir 350 ton pertahun kebutuhan beras di Provinsi Riau yang masih kurang.
"Sehingga kedepan sangat diharapkan adanya kebijakan pemerintah pusat untuk meningkatkan terus produksi pertanian sehingga kebutuhan beras bagi bahan pangan masyarakat Riau bisa terpenuhi,” ungkap Andy.
Sementara itu Bupti Kepulauan Meranti H Irwan Nasir H Irwan Nasir mengakui, kalau kebutuhan beras di Kepulauan Meranti saat ini sekira 90 persen maih didatangkan dari berbagai daerah di nusantara. Bahkan juga datang dari negara tetangga sehingga kebutuhan pangan di Meranti sangat diharapkan bisa dipasok dari daerah Meranti itu sendiri.
Ditambahkan Irwan, salah satu musuh petani di Meranti saat ini adalah tingginya intrusia air laut yang menerobos hingga ke areal pertanian maupun perkebunan warga.
"Sangat diharapkan sinergi pusat dan propinsi untuk membangun pintu klep air dan bendungan atau tanggul sehingga arus pasang laut yang menerobos ke daratan bisa diminimalisir,” ujarnya lagi.***