RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Kaum perempuan di Riau memiliki peran penting dalam menentukan maju tidaknya perekonomian suatu daerah. Karena itu, pemberdayaan kaum perempuan harus menjadi program yang diperhatikan oleh pemerintah daerah.
Hal ini disampaikan Calon Gubernur nomor urut 3, Dr Firdaus, MT kepada wartawan di Pekanbaru, Jumat (20/4/2018) saat dimintai tanggapannya seputar peringatan Hari Kartini yang akan diperingati besok, 21 April 2018.
Menurut Firdaus, selama tiga bulan berkeliling Riau, ia melihat bagaimana kaum wanita di Riau memegang peranan penting dalam sektor ekonomi kerakyatan.
"Di berbagai daerah saya banyak bertemu dengan ibu-ibu yang ternyata berperan ganda, selain sebagai ibu yang mengatur rumah tangga, juga membantu suami dengan mencari nafkah di sektor non formal, seperti berjualan, membuat kerajinan, produk kuliner, maupun perkebunan. Mereka ini adalah pahlawan-pahlawan ekonomi daerah yang harus didukung oleh pemerintah daerah," ujar Firdaus.
Menurut Walikota Pekanbaru dua periode ini, melihat potensi kaum perempuan di Riau inilah, ia pun bertekad merancang sejumlah program yang nantinya dapat mendukung pengembangan sektor ekonomi nonformal yang kini banyak digeluti kaum perempuan di Riau.
"Dalam program kerja saya dan Pak Rusli Effendi jika terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Riau, sudah dirancang beberapa program untuk mendukung kegiatan ekonomi kecil atau UMKM. Misalnya dengan pengembangan dan penguatan lembaga keuangan desa. Dengan adanya bantuan modal usaha ini, maka para ibu-ibu pejuang ekonomi mikro ini dapat mengembangkan usahanya," jelas Firdaus.
Ia mencontohkan program dana bergulir Usaha Ekonomi Kelurahan Simpan Pinjam (UEK-SP) yang berjalan di Kota Pekanbaru saat ini sudah menjangkau sekitar 26 ribu pemanfaat. Dari tahun ke tahun dana yang digunakan sebagai modal usaha juga terus berkembang dan umumnya disalurkan sebagai modal usaha jasa dan perdagangan masyarakat, seperti perbengkelan, rumah makan, kedai harian, counter, penjual gorengan dan lainnya. "Itu artinya keberadaan program pemberdayaan masyarakat ini berhasil dan mampu mendorong ekonomi kerakyatan," ujarnya.
Dikatakan, untuk program UEK-SP ini awalnya hanya menjangkau 4 kelurahan di Pekanbaru pada 2005 lalu, masing-masing Kelurahan Simpang Baru, Sidomulyo Barat, Muara Fajar dan Sumbar Sari. Saat itu modal awal sekitar Rp 1 miliar untuk 4 kelurahan tersebut. Namun pada 2017 lalu, sudah berhasil menjangkau semua kelurahan di Pekanbaru yang mencapai sekitar 58 kelurahan.
"Program UEK-SP ini tentu harus kita kembangkan terus ke seluruh daerah di Riau ditambah dengan program-program pemberdayaan kaum perempuan di sektor ekonomi mikro. Dengan kegigihan para Kartini di Riau tentu program ini akan mampu mengangkat kesejahteraan masyarakat Riau secara keseluruhan," harapnya. (rls)