RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Saat ini banyak ustaz kondang dengan jadwal yang sangat padat hingga ke luar kota. Selain terkenal, para ustaz itu juga disebut dibayar dengan honor yang besar dibanding ustaz-ustaz yang ruang lingkup ceramahnya hanya di tingkat lokal.
Ketua Umum Majelis Ulama (MUI) Riau Prof Dr Nazir Karim, MA mengatakan masyarakat tidak perlu menilai dan membandingkan honor penceramah.
“Jadi ya tidak bisa pula dibanding-bandingkan antara masing-masing dai,” katanya di kampus UIN Suska Riau, Senin (16/04/2018) kemarin.
Menurut Nazir, seorang penceramah tidak seharusnya menetapkan tarif kepada pihak yang mengundangnya ceramah. Seorang penceramah, kata Nazir, harus bersikap sukarela dan sewajarnya dalam menerima honor ceramah. “Besar kecil tergantung orang yang memberi,” katanya.
Namun begitu, Nazir mengenai penceramah yang telah terikat kontrak dengan manajemen televisi, itu mempunyai tarif sendiri dan tak perlu dibanding-bandingkan. “Kita tidak tahu juga berapa nominal tarifnya kan,” ungkapnya
Ia menegaskan, dalam masalah honor seorang penceramah tidak boleh mematok tarif. "Dai harus menerima secara lapang dada baik itu besar maupun kecil," tandasnya.
Kontributor: Lita Khatifah