RIAUMANDIRI.CO, BUKITTINGGI – Tabrakan maut yang terjadi di ruas jalan raya Bukittinggi-Payakumbuh Km 16, tepatnya di jalan lurus Jorong Baruah, Nagari Padang Tarok, Kecamatan Baso, Senin (26/4/2018) sekitar pukul 03.30 WIB, menyisakan kesedihan yang mendalam bagi keluarga korban.
Seperti penuturan Marlan, orangtua salah seorang korban yang meninggal dunia, Dimas Suryadinata, kepada Haluan (Haluan Media Group). Dikatakan Marlan yang mengaku langsung datang Pekanbaru, selama ini anaknya kuliah di Unand, pekan lalu ia pulang ke Pekanbaru.
“Sebelum berangkat ke Padang kemarin, saya sudah meminta ia libur agak dua hari ini di Pekanbaru. Namun ia menolak dengan alasan hari Senin ia sudah janji dengan dosennya. Tapi nasib berkata lain, ia dipanggil Yang Maha Kuasa hari ini,” kata Marlan yang tak kuasa menahan kesedihannya.
Tabrakan maut ini melibatkan mobil travel Kijang Innova Nopol BM 1797 JU dengan truk Hino Nopol BA 8330 AO bermuatan pupuk. Mobil travel merek Annanta jurusan Pekanbaru-Padang berpenumpang 6 orang, termasuk satu orang sopir.
Dalam peristiwa itu, tiga orang meninggal dunia, yakni sopir travel dan dua orang penumpang travel. Sedangkan sopir truk bernama Nofrizal (58) beralamat di Jalan Tanjung Aua No 1 Kelurahan Tanjung Aua Nan XX, Kota Padang menyerahkan diri ke Polres Bukittinggi.
Terpisah, Kepala Perwakilan PT Jasa Raharja Bukittinggi setelah mendapat informasi kecelakaan tersebut langsung turun ke rumah sakit untuk melihat korban.
“Hari ini juga, kita akan menyerahkan santunan kepada ahli waris korban. Namun untuk ahli waris korban bernama Ari Bawa dan Dimas Suryadinata akan diserahkan oleh PT Jasa Raharja Cabang Pekanbaru. Sedangkan santunan atas nama sopir travel Junaidi diserahkan kepada ahli waris korban di Pariaman. Untuk korban yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit menjadi jaminan kita,” ungkapnya. ***
Reporter : Yursil
Editor : Rico Mardianto