RIAUMANDIRI.CO, BUKITTINGGI – Kecelakaan maut kembali terjadi di ruas jalan raya Bukittinggi-Payakumbuh Km 16, tepatnya di jalan lurus Jorong Baruah, Nagari Padang Tarok, Kecamatan Baso, Senin (26/4/2018) sekitar pukul 03.30 WIB.
Kali ini tabrakan melibatkan mobil travel Kijang Innova Nopol BM 1797 JU dengan truk Hino Nopol BA 8330 AO bermuatan pupuk. Mobil travel merek Annanta jurusan Pekanbaru-Padang berpenumpang 6 orang, termasuk satu orang sopir.
Dalam peristiwa itu, tiga orang meninggal dunia, yakni sopir travel dan dua orang penumpang travel. Sedangkan sopir truk bernama Nofrizal (58) beralamat di Jalan Tanjung Aua No 1 Kelurahan Tanjung Aua Nan XX, Kota Padang menyerahkan diri ke Polres Bukittinggi, Sumatera Barat.
Informasi yang diperoleh Haluan (Haluan Media Group) di Bagian Laka Lantas Polres Bukittinggi, sopir travel bernama Junaidi (37) melaju dari arah Payakumbuh menuju Bukittinggi. Sampai di TKP diduga sopir travel mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi, sehingga tidak melihat truk yang sedang berjalan pelan di depannya dan menghantam serta tersangkut di bagian belakang truk. Mobil travel pun hancur tak berbentuk. Evakuasi mobil dan penumpang dipimpin Kasat Lantas Polres Bukittinggi.
“Diduga sopir travel melaju dengan kecepatan tinggi dan sopir kurang hati-hati sehingga tidak melihat truk yang sedang berjalan pelan,” kata Kasat Lantas Polres Bukittinggi AKP Sukur Hendri Saputra.
Ia menjelaskan, dua orang meninggal dunia di TKP, yaitu, sopir travel Junaidi (37) beralamat Jalan RE Martadinata LK I Kelurahan Kota Karang, Bandar Lampung dan satu orang penumpang bernama Ari Bawa. Sedangkan, satu penumpang lainnya bernama Dimas Suryadinata meninggal dunia setelah menjalani perawatan di RS Akhmad Mukhtar Bukittinggi.
Untuk penumpang yang mengalami luka ringan dan berat adalah Syahrul mengalami luka robek di dagu. Nur Hidayat mengalami luka di kepala dan Walmursalati Urfa mengalami patah kaki sebelah kiri.
“Dalam peristiwa itu tiga orang meninggal dunia dan tiga orang penumpang sedang menjalani perawatan di RS Akhmad Mukhtar Bukittinggi,” terang Syukur.
Sementara itu, sopir truk Nofrizal kepada Haluan di bagian Laka Lantas mengatakan, ia mengaku tidak tahu kalau truknya ditabrak dari belakang. Ia mengetahui setelah dikasih tahu oleh pengendara lain.
“Saat kejadian hari hujan, waktu itu saya berjalan pelan karena muatan truk saya berat. Saya tidak tahu jika ada mobil yang menabrak truk saya dari belakang,” terangnya. ***
Reporter : Yursil
Editor : Rico Mardianto