RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Ketua DPR Bambang Soesatyo meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk menjelaskan secara terbuka mengenai soal Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang tidak sesuai dengan kisi-kisi dan materi yang diajarkan di sekolah.
Hal tersebut dikatakan Bamsoet, begitu dia akrab disapa, merepon reaksi Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) yang mempertanyakan fungsi Ujian Nasional (UN), Senin (16/4/2018).
Reaksi FSGI itu muncul karena soal UNBK terlalu sulit, terutama mata pelajaran matematika karena tidak sesuai dengan kisi-kisi dan mata pelajaran yang diberikan kepada siswa di sekolah.
Terkait keluhan FSGI tersebut, Bamsoet melalui Komisi X DPR (membidangi pendidikan) meminta Kemendikbud untuk memberikan penjelasan secara terbuka terkait materi soal Matematika UNBK yang tidak sesuai dengan kisi-kisi dan materi yang pernah diajarkan kepada para siswa.
"Melalui Komisi X DPR, saya juga meminta Kemendikbud untuk mengkaji kembali standar nasional pendidikan, terutama terkait mata uji matematika dengan melibatkan FSGI dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)," jelas Bamsoet.
Bamsoet juga meminta Komisi X DPR mendorong Kemendikbud dalam penyusunan soal UN harus sesuai dengan cakupan materi pada simulasi UN dan uji coba UN.
Kepada sekolah-sekolah, Bamsoet juga mengimbau untuk memberikan konseling terhadap siswa yang mengalami tekanan psikologis setelah mengikuti UNBK.
Reporter: Syafril Amir
Editor: Rico Mardianto