RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Ternyata, konsep Pekansikawan (Pekanbaru, Siak, Kampar, dan Pelalawan) berasal dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Riau. Konsep pengembangan kawasan kota baru yang mengintegrasikan empat kabupaten/kota di Riau itu, lahir dari Seminar Lokakarya (Semiloka) yang digagas Kadin Riau pada 26 November 2014 silam, di Pekanbaru.
‘’Konsep pengembangan kawasan yang mengintegrasikan Pekanbaru, Siak, Kampar, dan Pelalawan (Pekansikawan) lahir dari semiloka yang kita gagas bersama Pemprov Riau, pada 2014 lalu, dan dihadiri oleh Ditjen Pembangunan Daerah (Bangda) Kemendagri,’’ ujar Ketua Kadin Riau, Juni Ardianto Rachman, Senin (1/4/2018).
Dalam perspektif lokal, sebutnya, Kota Pekanbaru berperan sebagai inti pengembangan kawasan. "Bila didukung beberapa kabupaten sebagai daerah penyangga sekitarnya melalui konsep pembangunan yang integratif dan komprehensif, Pekansikawan mampu menjadi kawasan yang memiliki daya saing tinggi," jelas Juni.
Terpisah, mantan Wakil Ketua Umum Bidang Percepatan Pembangunan Daerah dan KerjaSama Ekonomi Kadin Riau, Viator Butar Butar membenarkan apa yang dikatakan Ketua Umum Kadin Riau. ‘’Setelah melakukan FGD (Kadin), Kajian Akademik (UIR), dan semiloka (Kadin), Kadin Riau menyiapkan kantor Task Force Pekansikawan,’’ tulis Viator, mengomentari status Facebook Mawardi Tombang terkait Konsep Pekansikawan, Ahad (1/4/2018),.
Bahkan, sebutnya, dana operasional pernah dijanjikan secara lisan oleh Walikota Pekanbaru dan Gubernur Riau. Faktanya, Dinas Cipta Karya Provinsi Riau malah mengalokasikan APBD miliaran rupiah untuk beragam kegiatan menggunakan nama Pekansikawan. Padahal, Kadin Riau Periode 2011-2016 sudah siapkan buku tebal hasi kajian, FGD, dan semiloka.
‘’Pemko Pekanbaru setahu saya nggak ada nganggarin APBD-nya untuk Pekansikawan. Biaya operasional task force yang dijanjikan, NOL BESAR. Janji-janji tinggal janjilah. (Padahal) Kadin Riau telah mempertemukan keempat kabupaten/kota dengan Pemprov Riau, dan sudah tandatangan MOU (Memorandum of Understanding),’’ tegas Viator Butar Butar.***
Editor: Nandra F Piliang