RIAUMANDIRI.CO, SLEMAN - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii, tidak setuju jika dalam Pilpres 2019 hanya ada satu pasangan calon yang maju dalam kontestasi.
Menurutnya, jika hanya ada satu pasangan calon presiden-wakil presiden alias melawan kotak kosong, maka tidak mencerminkan demokrasi yang baik.
"Saya tidak setuju calon presiden hanya satu pasang, ndak setuju, ndak enak demokrasi, harus ada yang mengimbangi harus ada (paslon lain)," kata Buya Syafii, Minggu (1/4/2018).
Pernyataan itu disampaikan Buya Syafii di kediamannya, di Perumahan Nogotirto, Kecamatan Gamping, Sleman, seusai menerima kunjungan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Kunjungan Cak Imin bermaksud meminta doa restu dari Buya Syafii untuk maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) pada Pilpres 2019.
"Saya tidak mau jadi partisan, monggolah maju anak-anak bangsa, berkompetisi dengan baik, yang martabat," jelas Buya.
Buya kembali menyinggung praktik politik uang yang bisa menciderai jalannya proses demokrasi bangsa terutama saat momen pemilihan umum.
"Yang sulit sekarang itu politik uang, itu yang berat sekali. Dan calon tunggal saya gak setuju, lawan kotak kosong saya ndak setuju," imbuhnya.
Sumber: detik.com