RIAUMANDIRI.CO, MANGGALASAKTI - Saat memulai kampanye di Kabupaten Rokan Hilir tepatnya di Kepenghuluan Manggala Sakti, pasangan DR H Firdaus-H Rusli Effendi disambut antusias masyarakat. Rombongan ini disambut dengan pukulan rebana ibu-ibu Kepenghuluan Manggala Sakti sebagai bentuk elu-eluan adanya kunjungan tamu agung ke daerah ini.
Pasangan Firdaus-Rusli juga disambut dengan pencak silat, sebagai bentuk penghormatan akan adanya kunjungan rombongan tamu-tamu besar ke daerah ini. Senyum lepas penuh kebahagiaan terpancar dari masyarakat yang ada di Kepenghuluan Manggala sakti. Berulang kali beberapa dari mereka berujar, "Iko gubernur kito, mudah-mudahan Allah merahmati beliau berdua menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Riau," kata salah seorang masyarakat yang hadir dalam prosesi penyambutan tersebut.
Mantan Bupati Bengkalis yang juga pernah menjabat sebagai Pelaksana tugas Walikota Pekanbaru, Drs H Syamsuar yang ikut mendampingi kampanye DR H Firdaus- H Rusli Effendi di Kepenghuluan Manggala Sakti, dalam kata sambutannya mengatakan sudah menjadi kewajiban dari masyarakat untuk memilih pemimpin yang mampu membawa Riau ke arah yang lebih baik lagi.
"Pasangan ini merupakan representasi dari banyak sisi. Perpaduan daratan dan pesisir, perpaduan birokrasi dan politisi, perpaduan Umara dan Ulama. Apalagi yang mau kita cari, semuanya ada pada kedua sosok ini," ujar DR H Syamsurizal.
Menurut Syamsurizal, memilih pemimpin yang taat beragama juga diwajibkan dalam Alquran. Selain taat dan beriman, tidak kalah pentingnya adalah berilmu.
"Firdaus-Rusli sangat agamis. Besar di lingkungan agama yang kuat. Satu-satunya calon Gubernur bertitel Doktor hanya Firdaus. Doktornya bukan sembarang, tapi predikat cum laude di bidang ilmu pemerintahan. Rusli Effendi, hari ini adalah Sekjen Masjid Istiqlal, masjid terbesar nomor 3 di dunia setelah Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah," papar Syamsurizal.
Lebih lanjut diungkapkannya, satu-satunya kepala daerah yang memiliki program Masjid Paripurna hanya Walikota Pekanbaru Firdaus. Itu bagian dari komitemn kepedulian terhadap keagamaan.
"Masjid Paripurna itu, imamnya digaji. Gharim, petugas kebersihan dan keamanannya juga digaji melalui APBD Pekanbaru. Hari ini Pak Fir sedang puas, dan kebiasaan puasa Senin-Kamis itu sudah menjadi rutinitas beliau. Saya saja tidak sanggup," ungkap laki-laki murah senyum ini. (rls)
Editor: Rico Mardianto