RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan berharap dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018 tidak ada politik uang berupa transaksi "nomor piro, wani piro" atau "NPWP".
Karena menurut Zulkifli Hasan, ketika berbicara dalam Rakernas PWKI di Jakarta, Kamis (15/3) dia mendengarkan istilah "NPWP" tersebut pada pilkada sebelumnya.
"Masyarakat itu tidak mau mendengarkan kampanye dan visi-misi para calon kepala daerah. Katanya itu PHP (pemberi harapan palsu) dan mereka meminta yang konkrit saja, yaitu NPWP," ujar Zulkifli Hasan.
Jika Pilkada 2018 masih tetap diwarnai politik uang, dan apalagi calon yang menang adalah yang melakukan politik uang itu, maka dikhawatirkan akan terus terjadi kepala daerah yang kena OTT Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Kalau ada kepala daerah melakukan korupsi yang kena OTT KPK maka yang ikut bertanggungjawab adalah pemilihnya yang memilih, karena faktor balas budi menerima NPWP," ujar Zulkifli Hasan.
Karena itulah dia berharap, dalam hajatan Pilkada serentak 2018 bisa dengan berpolitik yang berkualitas, yang berkebangsaan, dan politik adu konsep dan gagasan.
Tidak kalah penting diharapkan Zulkifli Hasan, dalam Pilkada 2018 jangan berpolitik dengan emosional. Apalagi dengan menyebar kebencian dengan membawa SARA.
"Janganlah politik dibawa emosional dan saling melahirkan permusuhan. Kalau kali ini kalah bisa ditunggu lima tahun lagi," Zulkifli Hasan yang juga Ketua Umum PAN itu.
Reporter: Syafril Amir
Editor: Nandra F Piliang