RIAUMANDIRI.CO, MAKASSAR - Dewasa ini pertumbuhan teknologi dan informasi kini semakin tak dapat lagi di bendung. Memasuki momentum pesta demokrasi yang akan berlangsung tinggal tiga bulan ini kepolisian daerah Sulawesi Selatan (Sulsel) akan menyebar intel yang memakai sorban dan juga turut berada di Masjid.
Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Sulsel, Komisaris Besar Dicky Sondani mengatakan, pihaknya juga telah membaca beberapa titik konflik di wilayah hukumnya. Belum lagi ditambah dengan meningkatkan laporan ujaran kebencian, aparat kepolisian juga semakin memperketat pemantauan lalulintas dunia Maya.
"Menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) dan bulan Ramadhan nantinya kita akan melakukan patroli tempat-tempat rumah ibadah di tiap wilayah dan tetap meningkatkan kewaspadaan. Selain itu nantinya polisi juga akan turut serta taraweh dengan masyarakat, akan tetapi tidak menggunakan pakaian dinas," kata Dicky, Rabu (14/3/2018).
Dicky menjelaskan, selain laporan yang masuk ke pihak kepolisian. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulsel juga sempat mencatat adanya laporan lain. Hingga Maret ini, sedikitnya pihak kepolisian juga telah mencatat adanya laporan dugaan ujaran kebencian terkait Pilkada.
"Saat ini sudah terdata laporan ujaran kebencian tersebut. Namun kami masih mendalami laporan tersebut. Katakutannya semakin berlarut dan menimbulkan isu SARA berkembang dan meraja lelah," kata Dicky lagi.
Tim Penasehat Hukum Paslon Wali Kota Makassar dan Wakil Wali Kota Makassar, Moh. Romdhan Pomanto-Indira Mulyasari Paramastuti juga melaporkan dugaan pidana ujaran kebencian terhadap salah satu pemilik akun facebook ke Polda Sulsel.
Sumber: Okezone
Editor: Nandra F Piliang