RIAUMANDIRI.CO, TEMBILAHAN - 'Lanjutkan' bukan menjadi jargon politik semata bagi pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Indragiri Hilir, HM Wardan dan Samsudin Uti (SU). Lebih dari itu, jargon 'lanjutkan' dapat diartikan sebagai upaya melanjutkan sejumlah program yang telah menuai kesuksesan di tahun-tahun sebelumnya.
Paslon Muhammad Wardan dan Syamsuddin Uti menawarkan 9 program unggulan kepada masyarakat Indragir Hilir.
9 program unggulan yang dirumuskan, sebagian besar adalah kelanjutan dari program-program sebelumnya yang sudah diimplementasikan di era kepemimpinan Bupati Kabupaten Inhil periode 2013-2018, Muhammad Wardan.
9 program unggulan ini ditawarkan karena dianggap sangat menyentuh lini-lini krusial dalam kehidupan masyarakat, mulai yang bersifat fisik maupun non-fisik.
Adapun 9 program unggulan yang akan direalisasikan saat paslon bupati dan wakil bupati Inhil nomor urut 3 itu terpilih pada Pilkada serentak mendatang adalah sebagai berikut:
1. Gerakan Desa Maju Inhil Jaya (DMIJ)
2. Gerakan Menanam Kelapa
3. Gerakan PAUD Berkualitas
4. Gerakan Masyarakat Maghrib Mengaji
5. Gerakan Masyarakat Jum'at Bersih
6. Gerakan Shalat Subuh Berjama'ah
7. Gerakan Pelayanan Kesehatan Menyeluruh
8. Gerakan Perbaikan Perkebunan Rakyat
9. Gerakan Pelestarian dan Penataan Sungai
Beberapa program unggulan yang dicanangkan sebelumnya dianggap telah dapat memberikan hasil yang relatif memuaskan. Seperti pada Gerakan Desa Maju Inhil Jaya (DMIJ) yang telah banyak berkontribusi terhadap kemajuan wilayah perdesaan.
"Indikator kesuksesan dari gerakan DMIJ dapat dilihat dari seberapa banyak ruas jalan lingkungan perdesaan yang dibangun dan sekarang dimanfaatkan oleh masyarakat. Ratusan bahkan mungkin ribuan kilometer ruas jalan yang telah terbangun sejak DMIJ dilaksanakan," ujar SU.
Belum lagi kalau melihat perkembangan PAUD melalui gerakan 'PAUDisasi' yang diterapkan. Dari itu, dituturkan SU, setiap desa memiliki PAUD minimal 1 PAUD per desa.
"Sampai-Sampai, upaya pengembangan PAUD ini mendapat penghargaan di tingkat nasional. Sekarang, kelanjutan program PAUD bukan lagi berbicara pengembangan secara kuantitas, melainkan secara kualitas yang akan digalakkan," tegas SU.
Gerakan Magrib Mengaji saat ini, diungkapkan SU, sudah lebih diperluas cakupannya. Sebelumnya, Gerakan Magrib Mengaji hanya dikhususkan bagi kalangan anak. Sekarang, imbuh SU, Gerakan Magrib Mengaji ditingkatkan menjadi Gerakan Masyarakat Magrib Mengaji yang menyasar seluruh elemen masyarakat Kabupaten Inhil.
"Tentunya pelaksanaan program dirumuskan dengan lebih sistematis, mulai dari tingkat 'akar rumput' hingga pelaksana, mulai dari tataran teknis sampai administratif," urai SU.
Satu hal menarik, dikatakan SU, upaya pembangunan sumber daya manusia melalui pengembangan karakter dan mental spiritual juga dilakukan melalui Gerakan Salat Subuh Berjamaah.
"Sehingga tidak berhenti pada satu program, Gerakan Masyarakat Magrib Mengaji. Paslon Wardan-SU juga telah mengukuhkan Gerakan Salat Subuh Berjamaah sebagai satu program yang terukur dan diimplementasikan secara masif," tutup SU.
Reporter: Ramli Agus
Editor: Rico Mardianto