RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Pengamat Perkotaan dari Universitas Islam Riau, Mardianto Manan menekankan, rencana pemasangan 1.000 Closed Circuit Television (CCTV) yang akan dilakukan Pemko Pekanbaru hingga ke kelurahan jangan hanya sebatas proyek. Sebab menurut dia, rencana serupa sudah pernah direalisasikan sejak dulu tapi tanpa manajemen pengelolaan yang jelas.
"Rencana ini jangan hanya sebatas proyek, tapi harus diiringi dengan manajemen yang jelas supaya berfungsi efektif. Pemko harus berkaca dari pengalaman yang sudah-sudah, dulu juga sudah pernah dipasang CCTV, tapi sekarang mana dia? Coba tunjukkan bagaimana pertanggungjawabannya," tanya Mardianto Manan, Jumat (2/3/2018).
Mardianto kembali menanyakan, apakah rencana yang akan dilakukan sudah dipersiapakan dengan matang, termasuk persoalan- persoalan yang akan muncul dengan rencana itu. Seperti tentang bagaimana perawatan, kerusakan, pengawasan dan lainnya. Meskipun dia setuju dengan rencana itu tapi kalau dikelola dengan manajemen yang amburadul semua akan mubazir.
"Dulu masalah CCTV ini kan yang sering terjadi tentang kerusakannya. Alasannya selalu yang tak ada petugaslah, tak ada anggaran perbaikanlah, dan banyak lagi. Jadi kita minta Pemko persiapkan semua dengan matang, sebab efektif dan tidaknya CCTV itu nanti tergantung pemanfaatannya, implementasinya dan pengawasannya. Kalau manajemen pengelolaannya bagus itu sangat efektif, tapi kalau tidak, sudahlah," tegasnya.
Terkait persoalan sebelumnya, Plt Kepala Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian Kota Pekanbaru, Firmansyah Eka Putra mengatakan, pemasangan 1.000 unit CCTV memang menjadi target Dinasnya dalam lima tahun ke depan.
Bahkan, disebutkan pula CCTV yang terpasang bukan hanya berfungsi untuk memantau kondisi lalu lintas saja, tapi juga akan dipasang di setiap kelurahan se-Kota Pekanbaru.
"Target kita ke depan, tiap kelurahan ada 10 CCTV," katanya.
Untuk tahap awal, kata dia, Diskominfo sudah mengusulkam pengadaan 50 unit CCTV. Disesuaikan dengan kondisi anggaran Pemko Pekanbaru.
"CCTV ini terdiri dua jenis, analitik untuk menganalisa dan jenis biasa yang hanya bisa menampilkan gambar. Terbanyak CCTV biasa, karena disesuaikan dengan ketersediaan anggaran," jelas dia.
Diskominfo juga akan melakukan rapat bersama pihak Polresta, Dinas Perhubungan dan OPD terkait lain dalam hal itu. Sekali lagi dikatakannya sebagai tahap awal pemasangan bakal dilakukan di persimpangan dan pusat-pusat keramaian. "Namun nanti kita bicarakan lagi dengan instansi terkait," tutupnya.
Reporter: Suherman
Editor: Nandra F Piliang