BENGKALIS (HR)–Kebutuhan listrik selama perayaan tahun baru Imlek di Bengkalis meningkat dan hampir mencapai titik maksimal batas kemampuan listrik PLN Bengkalis. Dari total daya sebesar 17,3 Megawatt (MW), pada malam perayaan imlek kebutuhan listrik mencapai 17,1 MW.
“Jadi hampir memcapai batas maksimal daya yang kita suplai. Hal ini bisa kita maklumi karena pada malam perayaan imlek warga kita dari Tionghoa menyalakan lampion. Mulai di rumah-rumah hingga di beberapa ruas jalan protokol,” ujar Manajer PLN Ranting Bengkalis, Andhy Prasetiawan kepada wartawan, Senin (2/3).
Dikatakan, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pada malam perayaan imlek tersebut pihaknya memadamkan lampu-lampu penerangan jalan. Termasuk lampu sorot di beberapa titik. “Alhamdulillah selama perayaan Imlek, tidak terjadi gangguan yang menyebabkan pemadaman bergilir,” katanya lagi.
Terkait dengan adanya beberapa kali pemadaman, Andhy mengatakan hal itu bukan karena ada gangguan pada mesin, melainkan karena faktor alam. Seperti pemadaman yang terjadi kemarin, akibat gangguan monyet pada jaringan tidak jauh dari tempat pembuangan akhir (TPA) Desa Bantan Tua. “Masyarakat yang di sana tahu itu ada gangguan monyet. Kita kan tidak bisa melarang monyet,” katanya.
Diakui, banyaknya pohon-pohon yang berdekatan bahkan mengenai jaringan merupakan salah satu faktor terjadinya gangguan tersebut. Untu itu, dirinya berharap kepada masyarakat sekitar untuk bersama-sama membantu PLN agar tidak membiarkan pohon-pohon di sekitar rumahnya mengenai jaringan PLN.
“Kalau melihat ada ranting atau dahan yang hampir menyentuh jaringan listrik tolong dipotong. Jadi sama-sama kita terbantu,” katanya lagi.
Saat ini seiring dengan usainya perayaan imlek, beban puncak PLTD Bengkalis mulai kembali normal. Kalau sebelumnya sampai menyentuh level 17,1 MW, sekarang dalam kisaran 16,3 MW sehingga masih tersisa sekitar 1 MW. (man)