RIAUMANDIRI.CO, RENGAT - Polres Inhu bersama Kodim 0302 Inhu dan juga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB), sudah mulai disibukkan dengan pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang terjadi di kabupaten Indragiri Hulu. Beberapa titik gambut mulai menyalakan api dengan cakupan yang cukup luas.
Namun hingga saat ini, Karhutla tersebut masih bisa dipadamkan dengan cepat oleh tim gabungan. "Sudah ada beberapa titik yang terbakar, mulai dari minggu lalu. Namun masih bisa dipadamkan dengan bantuan semua pihak. Selain itu juga disaat kesulitan melakukan pemadaman, terbantu dengan turunnya hujan lebat di daerah tersebut," ungkap Kapolres Inhu AKBP Arif Bastari SIK MH.
Dikauinya, minggu lalu terjadi kebakaran besar di kecamatan Batang Gansal dan sempat mengkhawatirkan. Namun dapat teratasi dengan baik. Begitu juga dengan kebakaran yang terjadi di Rawa Bangun beberapa hari yang lalu, juga dapat teratasi.
"Saat ini ada kebakaran yang terjadi di Desa Sungai Raya kecamatan Rengat. Para personil gabungan, sedang berusaha untuk melakukan pemadaman," ujar dia, Rabu (14/2/2018).
Informasi didapat Riaumandiri.co, Karhutla yang terjadi di desa Sungai Raya tersebut diduga merupakan areal perusahaan PT Alam Sari dan sudah terjadi sejak malam hari. Pemadaman juga sempat dibantu oleh PT SBL yang kebetulan berbatasan dengan perusahaan tersebut, karena tidak ingin api merambat ke kebun mereka.
Menanggapi permasalahan tersebut, Kapolres Inhu menyatakan belum dapat memastikan lahan siapa yang terbakar itu. "Saya belum dapat pastikan. Tarmasuk apakah disebabkan memang karena lahan gambut atau karena kesengajaan," tegasnya.
Diakui Kapolres, dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) berdasarkan pantuan satelit ada beberapa titik panas di Inhu, namun sampai saat ini tingkat Confident (tingkat kepercayaan) belum di atas 80 persen. Jika sudah di atas 80 persen, bisa sangat mengkhawatirkan karena tentunya kepastian akan adanya titik panas tersebut sudah hampir pasti ada.
Kapolres tetap berharap kepada masyarakat dan para pelaku usaha untuk bersama-sama berhati-hati dalam melakukan pembuka lahan. Jangan sampai dengan cara membakar, karena sebelumnya cuaca penghujan, namun suhu saat ini meningkat karena cuaca sudah mulai ekstrim.
Reporter: Eka BP
Editor: Nandra F Piliang