Saksikan Rekonstruksi Pembunuhan Ardhie, Ayah Korban Menangis dan Minta Pelaku Dihukum Mati

Senin, 12 Februari 2018 - 18:45 WIB
Di adegan ke-23, para pelaku memulai aksi pembunuhan sopir Go-Car di Jalan Arengka, Kecamatan Payung Sekaki.
RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Rekonstruksi pembunuhan sopir Go-Car Ardhie Nursawan yang digelar Polresta Pekanbaru Senin (12/2/2018), disakaikan oleh ayah korban dan keluarganya. Sang ayah, Asyari terlihat meneteskan air mata tatkala melihat 4 pelaku memperagakan aksinya. 
 
Tampak kepalan tangan Asyari seperti hendak memukul, namun ia dijaga oleh anggota kepolisian yang turut mengamankan lokasi kejadian. 
 
Saat ditanya Riaumandiri.co terkait reka ulang kasus tersebut, sang ayah dengan meneteskan air mata berharap para pelaku dijerat hukuman mati sesuai dengan apa yang telah mereka lakukan terhadap anak pertamanya itu. 
 
"Saya mau mereka itu dihukum mati, mereka harus bertanggunjawab atas meninggalnya anak saya,  mereka juga harus mati," teriaknya sambil menangis. 
 
Sementara Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Bimo Aryanto saat dikonfirmasi usai rekonstruksi mengatakan bahwa aksi tersebut telah direncanakan oleh para pelaku.
 
Seperti diberitakan sebelumnya, kerangka manusia ditemukan di wilayah Kandis Kabupaten Siak pada 7 November 2017.
 
Temuan tengkorak tersebut mengarah pada hilangnya Ardhie Nursawan yang diketahui bekerja sebagai sopir Gokar. Keluarga korban yang datang ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau mengakui bahwa ada beberapa bukti sekunder seperti pakaian dan aksesoris lainnya yang mirip dengan milik Ardhie.
 
Polisi kemudian memastikan tengkorak tersebut dengan melakukan tes DNA dengan keluarga korban. Dalam prosesnya, penyidikan yang dilakukan tim dari Polresta Pekanbaru berhasil mendapatkan barang bukti mobil yang dipakai korban Ardhie.
 
Kapolresta mengakui bahwa 80 persen korban memang dibunuh dan identik dengan mobil yang ditemukan di Sumut. Namun demikian, polisi masih menunggu hasil tes DNA yang akan keluar dalam tiga hari ke depan.
 
Reporter: Anom Sumantri
Editor:  Rico Mardianto
 

Editor:

Terkini

Terpopuler