RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Enam belas perwakilan DPD Hanura bertemu Ketua Dewan Pembina DPP Hanura Wiranto, Selasa (16/1/2018) pagi. Pertemuan tersebut membahas kisruh yang terjadi di internal partai tersebut.
Demikian diungkapkan Ketua DPD Hanura Sumatera Barat (Sumbar) Marlis Alinia dalam keterangan persnya di Kantor DPP Hanura, Jalan Hankam Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (16/1/2018) siang.
Marlis mengungkapkan, dalam pertemuan tersebut, Wiranto mendorong kekisruhan yang terjadi di Hanura diselesaikan melalui mekanisme yang diatur dalam AD/ART partai.
"Dari berbagai pertimbangan Pak Wiranto sebagai Ketua Dewan Pembina menyampaikan kepada kami bahwa untuk menyelesaikannya dengan ketentuan yang diatur dalam AD/ART partai," jelas Marlis yang mengklaim mewakili DPD dan DPC se-Indonesia yang menyampaikan mosi tidak percaya terhadap Oesman Sapta Odang (OSO).
"Kami dalam forum ini mewakili DPD se-Indonesia menyampaikan secara bulat, penyelesaian penyelamatan partai dari kemelut ini melalui Munaslub dan atas izin dari Ketua Dewan Pembina tadi, beliau menyetujui segera dilaksanakan," terang Marlis yang menyebutkan bahwa hingga Selasa kemarin sudah 27 DPD dan 418 DPC Hanura telah menandatangani mosi tidak percaya kepada Oesman Sapta.
Karena itu kata Marlis, mereka mendesak DPP Hanura untuk segera menggelar Munaslub dalam satu atau dua hari ke depan untuk memilih ketua umum yang definitif mengganti Oesman Sapta yang sudah dipecat hari Senin dengan menetapkan Daryatmo sebagai pelaksana tugas ketua umum.
Pelaksaan Munaslub, kata Marlis, sudah diatur dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai (AD/ART). "Munaslub bisa diselenggarakan bila ada permintaan minimal 2/3 dari DPD dan DPC," jelas Marlis.
Dengan jumlah DPD dan DPC yang menandatangani mosi tidak percaya terhadap Oesman Sapta sebagai ketua umum, terang Marlis, tidak ada alasan bagi DPP Hanura untuk tidak melaksanakan Munaslub. "Tentu DPP akan membentuk nanti panitia dan kami akan bertahan di sini (Jakarta, red) sampai selesai Munaslub," katanya.
Bahkan Marlis mengancam, jika Munaslub tidak digelar maka DPD dan 19 DPC Hanura di Sumbar akan membubarkan diri. "Mohon maaf, kalau tidak selesai ini kami bubar semuanya ini. Kami sudah bertekad dan saya sebagai Ketua Hanura Sumbar bersama 19 DPC, kalau ini tidak selesai, maka kami sampaikan wassalam dengan Hanura," ancamnya.
Sementara itu, Oesman Sapta Odang (OSO) tidak mempersoalkan adanya permintaan dari kader Hanura agar Wiranto kembali menjadi ketua umum. "Ya boleh saja. Tidak usah ribut-ribut. Kalau Wiranto mau jadi ketua umum lagi saya kasih," kata Oesman Sapta menjawab pertanyaan wartawan, di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (16/1/2018).
Oesman Sapta yang juga Ketua DPD RI itu menegaskan, dulunya dia diminta menjadi Ketua Umum Hanura dan karena itu karena diminta lagi maka dia akan memberikan kembali kepada Wiranto.
"Orang dulu dia kasih saya kok, minta tolong saya untuk jadi ketua. Sekarang mau minta lagi, saya kasih. Mudah-mudahan kalau diambil lagi, nanti dia (Wiranto, red) bisa jadi presiden, jadi wapres, jadi yah oke," kata Oso, begitu dia akrab disapa.
Oesman Sapta juga mengungkapkan bahwa dirinya sudah berbicara dengan Wiranto mengenai persoalan di internal Hanura saat ini. Wiranto, kata dia, meminta agar persoalan di internal Hanura diselesaikan secara AD/ART partai. "Udah, udah ngomong. Ya sesuai dengan AD/ART," ujarnya. ***
Reporter : Syafril Amir
Editor : Mohd Moralis