RIAUMANDIRI.CO, PASIR PENGARAIAN - Sebutan 'Negeri Seribu Suluk' untuk julukan Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) akan disosialisasikan kembali untuk menggantikan 'Negeri Suluk Berpusaka Nan Hijau' buatan mantan Bupati Rohul, Suparman.
Pertimbangan pengembalian sebutan “negeri seribu suluk” ini dilakukan menindak lanjuti aspirasi masyarakat, tokoh masyarakat, dan para tokoh lainnya yang meminta kepada Wakil Bupati Rohul, H. Sukiman, supaya “Negeri Suluk Berpusaka Nan Hijau” buatan Suparman diganti dengan “Negeri Seribu Suluk”.
Hal itu disampaikan Wakil Bupati Rohul, H. Sukiman menjawab Riaumandiri.co, Kamis (11/1) di Pasir Pengaraian. Menurutnya, dari kajian dan masukan yang disampaikan para tokoh Rohul, bahwa julukan “Negeri Seribu Suluk” untuk Kabupaten Rohul, seharusnya tidak perlu diganti lagi karena telah mengakomodir seluruh kepentingan yang ada di dalamnya.
“Rokan Hulu ini sudah berusia 17 tahun. Kalau diibaratkan dengan manusia, sudah berusia dewasa dan memiliki identitas yang jelas di mata masyarakat. Nah, apabila namanya diganti dengan nama lain, tentu masyarakat lainnya kaget dan heran. Kenapa harus diganti?," terang dia
Menurut Sukiman, pengembalian sebutan ini berdasarkan masukan, para tokoh dan pendiri Rohul, yang disampaikan kepada dirinya. Menurutnya, julukan Negeri seribu suluk ini memiliki makna tentang Rohul yang religius, dan ini sudah mendunia.
"Untuk itu kedepannya, julukan untuk Rohul tetap Negeri Seribu Suluk, titik. Jangan ditambah lagi,” tegas Sukiman.
Sekedar mengingatkan, julukan Negeri Seribu Suluk untuk Kabupaten Rohul ini lahir di era kepemimpinan Bupati Rohul pertama, Ramlan Zas. Bahkan di bawah ke pemimpinan Achmad pun sematan negeri seribu suluk untuk Rokan Hulu masih tetap dipertahankan. Namun, di bawah kepemimpinan Suparman julukan itu digantinya dengan “Negeri Suluk Berpusaka Nan Hijau”.
Reporter: Agustian
Editor: Nandra F Piliang