Dekranasda akan Bantu Pemasaran

Senin, 02 Maret 2015 - 09:41 WIB
Ketua Dekranasda Rohul, (dua dari kanan) bincang-bincang dengan pengrajin kain songket saat menyerahkan bantuan kepada pengrajin, Jumat (27/2).

TAMBUSAI UTARA (HR)- Ketua Dekranasda Kabupaten Rokan Hulu, Magdalisni didampingi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Rohul Tengku Rafli Armien dan Camat Tambusai Utara, Gorneng mendatangi rumah industri tenun kain songket milik Mulyati (35), Jumat (27/5). Rumah industri tersebut berada di Desa Suka Damai, Kecamatan Tambusai Utara.

Dalam kunjungannya Ketua Dekranasda Rohul, menyerahkan bantuan berupa dua unit Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM). Sementara Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu, menyerahkan bantuan sebesar Rp5 juta.

Bantuan tersebut diberikan sebagai jawaban Mulyati yang saat itu menyampaikan keluhan tentang modal usahanya.

Diceritakan Mulyati, kendala yang dihadapi dalam meningkatkan usaha tenun songket yakni minimnya dana dan saran penunjang.

Dimana selama ini dirinya hanya menggunakan peralatan seadanya dalam memproduksi tenun kain songket. Meski demikian, kata Mulyati, hasil tenun songket miliknya bisa membantu ekonomi keluarganya.

Selanjutnya selain kendala modal usaha, lanjut Mulyati, kendala lain dihadapi soal pemasaran. Sejauh ini dirinya tidak dapat dengan leluasa memasarkannya keluar daerah. Hal itu disebabkan karena jarak tempuh antara ibukota kabupaten dan kecamatan cukup jauh. Sehingga kain songket yang ditenunnya hanya dikerjakan ketika ada pesanan.

“Dengan peralatan seadanya yang saya buat sendiri, dalam jangka waktu 10 sampai 15 hari bisa menghasilkan satu set kain songket dan hasilnya bisa mencapai Rp1,2 juta.

Itu pun tidak setiap hari karena kain songket ini baru dikerjakan setelah ada pesanan dari konsumen. Kita berharap Pemkab Rohul hendaknya membantu kami dalam pemasaran,” harap Mulyati.

Menyikapi aspirasi Mulyati, Ketua Dekranasda Rohul, Magdalisni langsung respon dan memberikan solusi. Dikatakannya untuk pemasaran dalam waktu dekat dirinya akan berkoordinasi dengan Diskoperindag dan Dinas Pariwisata Rohul, untuk membantu pemasaran. Ini dilakukan agar usaha tenun kain songket masyarakat dapat berkembang untuk kesejahteraan masyarakat.

“Kita di tanah Melayu ini hasil tenun kain songket dan lainnya selalu digunakan dalam acara acara formal maupun non formal.

Bahkan untuk hari Kamis, khususnya di lingkungan Pemda Rohul, Bupati mewajibkan kepada pegawai untuk memakai baju Melayu lengkap. Hal ini sangat memungkinkan bagi pengrajin tenun untuk mendapatkan prospek pemasaran yang lebih baik,” tegas Magdalisni. (gus)

 

Editor:

Terkini

Terpopuler