JAKARTA (HR)- Kenaikan harga Elpiji 12 kilogram (kg) mencapai Rp5 ribu per kilogram (kg) telah menimbulkan peralihan dari masyarakat untuk menggunakan gas Elpiji 3 kg alias gas melon. Oleh karenanya, pemerintah perlu membuat aturan agar penyaluran tersebut tetap terkendali
Wakil Ketua Komisi VII DPR, Satya Yudha, memperkirakan jika migrasi masyarakat tersebut terjadi, maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi kelangkaan pada Elpiji 3 kg. Pasalnya pasokan Elpiji 3 kg juga terbatas.
"Elpiji itu satu komoditas dua harga. Untuk 12 kg kan sudah naik, sekarang dampaknya maka migrasi besar-besaran menuju 3 kg. Karena pola distribusi kita masih pakai pola terbuka jadi semua orang bisa pakai elpiji 3kg," ujarnya di Bakoel Koffie Cikini, Jakarta, Minggu (1/3).
Menurutnya, Pemerintah harus mengubah pola distribusi Elpiji 3 kg menjadi tertutup. Dengan demikian, maka penyaluran Elpiji 3 kg tersebut dapat lebih tepat sasaran.(okz/ara)