DENPASAR (HR)-Zulkifli Hasan akhirnya terpilih menjadi Ketua Umum Partai Amanat Nasional periode 2015-2020. Ia berhasil mengalahkan pesaingnya, Hatta Rajasa, dalam Kongres IV PAN di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Minggu (1/3) malam.
Dalam pemungutan suara yang berakhir tadi malam, kemenangan Zulkifli atas Hatta sebenarnya tidaklah terlalu signifikan. Hanya terpaut enam suara. Zulkifli mendapatkan 292 suara. Sementara Hatta mendapatkan 286 suara dan empat suara lainnya dinyatakan abstain.
Proses pemungutan suara sendiri dilakukan secara tertutup. Media massa dilarang menyaksikan pemungutan suara. Barulah pada saat penghitungan suara yang digelar Mangupura Hall, prosesnya dilakukan secara terbuka.
Pemungutan suara sebenarnya dijadwalkan akan digelar hari ini Senin (2/3). Namun rencana itu dipercepat mengingat situasi yang panas antarkedua kubu.
Pemungutan suara dilakukan secara tertutup dengan menggunakan bilik suara. Pemilih juga dilarang membawa handphone atau kamera ke bilik untuk menghindari transaksi jual beli suara.
Pemilih dalam kongres ini yakni Ketua dan Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah PAN (tingkat provinsi), Ketua Dewan Pimpinan Daerah (tingkat kabupaten/kota), ketua serta sekretaris Majelis Pertimbangan PAN, ketua umum, sekjen, bendahara umum, serta ketua 6 organisasi otonom.
Kejar-kejaran
Sementara itu, suasana dipenuhi aroma ketegangan, saat proses penghitungan suara dimulai. Suara demi suara yang diraih kedua kandidat, saling kejar-kejaran. Baik Hatta mau pun Zulkifli, sempat saling unggul. Awalnya, raihan suara yang diperoleh Hatta mengungguli Zulkifli. Namun pada saat penghitungan mulai mendekati tahap akhir, keunggulan Zulkifli mulai tampak.
Baik Hatta Rajasa mau pun Zulkifli Hasan tampak serius menyimak penghitungan suara. Keduanya tak bisa menutupi ketegangan, meskipun sesekali keduanya yang duduk bersebelahan di sebelah Ketua SC Taufik Kurniawan mengobrol santai.
Mendekati penghitungan akhir, Hatta yang tampaknya menyadari perolehan suara rivalnya lebih banyak, langsung menyalami Zulkifli dan memberikan cipika-cipiki sebagai seorang sahabat.
Zulkifli lalu memeluk pundak Hatta layaknya saudara. Usai berfoto, Ketua MPR itu kembali memeluk Hatta. Saat itu, Zul tak sanggup menahan rasa harunya. Matanya tampak berkaca-kaca dan mengeluarkan air mata. Ia lalu melepaskan kaca matanya. Pelukan itu cukup lama. Hatta pun tampak membisikkan sesuatu untuk sang 'adik', Zulkifli Hasan
Sementara arena kongres langsung riuh rendah dengan sorak-sorai pendukung Zulkifli. Mereka menyalami Zulkifli dan Hatta Rajasa. Tak hanya itu, ratusan pemilik suara dan Hatta dan Zulkifli bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Kemenangan Partai
Menanggapi hasil pemungutan suara itu, Zulkifli menegaskan bahwa hal itu bukan kemenangan pribadinya semata. "Alhamdulillah. Agenda yang penting, agenda partai kongres ini yang paling menyita energi, Alhamdulillah telah berjalan baik," ujarnya.
Dengan didampingi Amien Rais, Ketua MPR ini meyakini kemenangan ini adalah milik partai.
"Ini bukan kemenangan saya tapi ini kemenangan partai," ucapnya.
Zulkifli menyerukan agar kader PAN menyambut tradisi baru di bawah kepemimpinannya.
"Ini adalah kemenangan seluruh kader partai dan kemenangan PAN. Kemenangan proses demokrasi tanah air. Kita menyambut tradisi baru," tambahnya.
"Saya ucapkan terima kasih. Saya berterimakasih kepada seluruh kader PAN dimanapun berada," ujarnya lagi.
Dalam kesempatan itu Amien Rais mengatakan, dengan terpilihnya Zulkifli, maka agenda penting dalam pelaksanaan kongres ini telah selesai. Menurut dia, pemilihan ketua umum merupakan agenda penting.
"Alhamdullilah agenda yang penting, agenda partai kongres ini yang paling menyita energi, alhmadulilah telah berjalan baik," ujar Amien.
Amien mengatakan, keberadaannya yang menjadi pendukung Zulkifli bukan menjadi faktor utama kemenangan Ketua MPR itu pada voting malam ini. Menurut dia, seluruh kader PAN telah berupaya untuk mendukung Zul menjadi pemenang.
"Ini bukan kemenangan saya, tapi ini kemenangan partai," katanya.
Di tempat yang sama, Hatta Rajasa memberikan ucapan selamat Zulkifli. Ketua "Saya memberikan selamat kepada Zulkifli untuk memimpin partai," kata Hatta.
Hatta mengatakan, dengan kemenangan ini, Zulkifli memiliki tugas penting untuk memimpin PAN selama lima tahun mendatang. Salah satu tugas penting itu yakni mengembalikan kejayaan PAN pada saat pemilu.
"Itu nanti menjadi tugas DPP baru dan memenangkan partai ini di 2019," ujarnya.
Tak Salami Amien
Sementara itu, pantauan wartawan tadi malam di arena Kongres, setelah Zulkifli dipastikan unggul, Ketua MPP PAN Amien Rais langsung menuju panggung utama. Namun Amien tak mendekat ke meja di mana berdiri Zulkifli Hasan, Hatta Rajasa dan pimpinan sidang lain. Dia hanya menyalami dan berpelukan dengan beberapa pimpinan parpol pendukung. Zulkifli seperti menjaga jarak dengan meja sidang.
Lalu entah apa penyebabnya, Hatta Rajasa langsung turun dari panggung utama melalui jalan belakang. Ia sama sekali tak menemui Amien.
Setelah itu, Zulkifli kemudian maju ke depan meja dan menyalami Amien Rais. Suasana masih sesak saling berdesakan karena banyak kader yang naik ke panggung. Tak lama, menyusul Soetrisno Bachir juga mendekat memberi ucapan selamat kepada Zulkifli.
Keduanya tampak memeluk hangat Zulkifli. Selanjutnya, keduanya mengantar Zulkifli kembali ke 'kandang'nya di Hotel Melia Bali. Ratusan pendukung pun mengikuti dari belakang.
Dengan terpilihnya Zulkifli Hasan, Sutrisno Bachir hampir bisa dipastikan akan kembali ke PAN. Sebelumnya, beredar rumor yang menyebutkan Sutrisno akan menjabat Ketua MPP PAN.
Dr (HC) H Zulkifli Hasan, SE, MM lahir di Lampung, 17 Mei 1962. Dia saat ini menjabat Ketua MPR RI periode 2014-2019. Sebelumnya, Zulkifli Hasan menjabat sebagai Menteri Kehutanan RI (22 Oktober 2009 hingga 1 Oktober 2014). Selama tahun 2004-2009, Zulkifli berkiprah di DPR RI dan selama tahun 2005-2010, ia memegang jabatan internal partai sebagai Sekjen PAN.
Zulkifli Hasan menyelesaikan pendidikan menengah atas di SMAN 53 Jakarta tahun 1982. Selanjutnya, mengambil program sarjana di Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana dan mendapat gelar Sarjana Ekonomi pada tahun 1996. Ia kemudian mengambil program pasca sarjana di Sekolah Tinggi Manajemen PPM dan mendapat gelar Magister Manajemen pada tahun 2003.
(bbs, kom, dtc, ral, sis)